Virus Corona
Jadi Daerah Asal Covid-19, Wuhan Akhirnya Tobat, Resmi Melarang Konsumsi dan Perdagangan Hewan Liar
Jadi daerah asal Covid-19, Wuhan akhirnya tobat, secara resmi melarang konsumsi dan perdagangkan hewan liar agar tak mengulang kejadian wabah.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Suli Hanna
Sejak diberlakukannya larangan perdagangan hewan liar, pemerintah di tingkat nasional dan provinsi telah berencana memberi kompensasi ke penduduk yang terkena dampaknya.
Pada 8 April diterbitkan pemberitahuan yang mewajibkan pejabat lokal untuk memberi kompensasi kepada peternak di beberapa provinsi, termasuk Huanan, Guangdong, dan Jiangxi.
Pada Senin (18/5/2020) pemerintah Huanan mengatakan akan melakukan pembayaran satu kali kepada peternak 14 jenis binatang liar, termasuk tikus bambu, tikus Belanda, kijang, musang, dan ular.
Pemberian kompensasi dilakukan dengan syarat mereka melepaskan hewan-hewan itu kembali ke alam. Dana kompensasi akan bervariasi, mulai dari 24 yuan (Rp 50.000) untuk seekor marmut, hingga 2.457 yuan (Rp 5 juta) untuk seekor kijang.
Sara Platto dari Yayasan Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Pembangunan Hijau China yang merupakan organisasi nirlaba di Beijing mengatakan, ia menyambut baik skema kompensasi ini.
• Bolehkah Ziarah Kubur Saat Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona? Begini Kata MUI DKI & Hukum Islam
• Bocor! Dokumen Rahasia Ungkap Dugaan Kebohongan China Soal Corona, Penyebab Dunia Kini Menderita

"Sangat menyenangkan melihat China memberi insentif kepada orang-orang yang berburu, membiakkan, atau menjual satwa liar. Penting untuk merawat hewan-hewan itu dan tidak membiarkan mereka telantar," ucapnya dikutip dari South China Morning Post.
Akan tetapi Zhou Haixiang anggota Komite Nasional China untuk Manusia dan Biosfer mengatakan, langkah-langkah pemerintah itu belum cukup.
"Larangan itu pada konsumsi satwa liar, tetapi dari sudut pandang ekologis, kita harus melarang semua penggunaan komersial hewan liar," ujarnya.
Hewan-hewan liar yang dibiakkan untuk dikonsumsi hanya 30 persen, kata Zhou, sedangkan operasi komersial seperti peternakan bulu dan taman margasatwa adalah 70 persennya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wuhan Resmi LarangKonsumsi dan Perdagangan Hewan Liar"
• POPULER Kembali Buka Setelah Lockdown Corona, Pasar Wuhan Jual Daging Kelelawar Lagi, Tak Kapok?
• Foto Kulkas Bersegel Rusak di Lab Wuhan yang Simpan 1500 Virus, Diduga Tempat Asal Penyebaran Corona