Breaking News:

Virus Corona

Jadi Daerah Asal Covid-19, Wuhan Akhirnya Tobat, Resmi Melarang Konsumsi dan Perdagangan Hewan Liar

Jadi daerah asal Covid-19, Wuhan akhirnya tobat, secara resmi melarang konsumsi dan perdagangkan hewan liar agar tak mengulang kejadian wabah.

Kolase TribunStyle.com
Pasar basah Huanan di Wuhan, China, menjual daging kelelawar. 

TRIBUNSTYLE.COM - Jadi daerah asal Covid-19, Wuhan akhirnya tobat, secara resmi melarang konsumsi dan perdagangkan hewan liar agar tak mengulang kejadian wabah.

Pemerintah Wuhan telah menegaskan adanya larangan dari pemerintah pusat tentang konsumsi dan perdagangan hewan liar.

Hal ini tentu saja berkaitan dengan penyebaran virus corona baru bernama Covid-19 yang telah menelan 330 ribu lebih korban jiwa seluruh dunia.

Dilansir dari Kompas.com, pemerintah Wuhan dikutip dari situs webnya pada Kamis (21/5/2020) menuliskan:

"Jasa perdagangan online, pasar komersial, pasar pertanian dan restoran, serta perusahaan transportasi dan logistik tidak boleh memasok tempat atau layanan untuk konsumsi satwa liar."

Perburuan hewan liar pun juga dilarang, kecuali untuk tujuan "penelitian ilmiah, pengaturan populasi, dan pemantauan penyakit epidemi."

UPDATE Corona Dunia Jumat 22 Mei 2020: 5,1 Juta Kasus, Amerika Tertinggi, Disusul Rusia & Brazil

VIRUS CORONA Asalnya dari Kelelawar atau Kebocoran Laboratorium Wuhan? Teka-teki Akhirnya Terjawab

Staf medis membawa seorang pasien ke rumah sakit Jinyintan, di mana pasien yang terinfeksi oleh virus mirip SARS (virus corona, kini Covid-19) sedang dirawat, di Wuhan, Hubei, China pada Januari lalu tepatnya (18/1/2020). (STR-AFP)
Staf medis membawa seorang pasien ke rumah sakit Jinyintan, di mana pasien yang terinfeksi oleh virus mirip SARS (virus corona, kini Covid-19) sedang dirawat, di Wuhan, Hubei, China pada Januari lalu tepatnya (18/1/2020). (STR-AFP) (STR-AFP)

Larangan serupa diterapkan pada pengembangbiakan hewan liar, dengan pengecualian untuk tujuan "perlindungan spesies, penelitian ilmiah, dan pameran hewan (seperti kebun binatang dan taman margasatwa)" yang telah disetujui pemerintah.

Aturan di Wuhan ini muncul setelah pemerintah pusat memutuskan untuk melarang konsumsi dan perdagangan hewan liar dengan efek langsung pada 24 Februari yang lalu.

Covid-19 sendiri telah menyebar ke seluruh dunia dan telah menginfeksi 5 juta lebih manusia hingga Jumat (22/5/2020).

China pun dibanjiri kritik tentang penanganan awal wabah yang kurang transparan dan tidak jujur dengan keadaan kota yang terinfeksi Covid-19.

Pasar Huanan.
Pasar Huanan. (Istimewa)

Banyak muncul juga seruan untuk melakukan penyelidikan independen atas asal-usul wabah ini.

Sebagian besar peneliti percaya virus corona ditularkan dari hewan ke manusia, sebelum menyebar luas dan bermutasi.

Pasar Makanan Laut Huanan sendiri juga menjadi salah satu tempat yang disebut sebagai tempat bermulanya virus corona Covid-19.

Meski begitu hingga kini belum ada konfirmasi pasar Huanan sebagai salah satu sumber penyebaran awal karena menjual hewan liar dan unggas hidup.

Unggah Foto Kaleng Biskuit, Ridwan Kamil Miris Kasus Positif Corona Naik Hampir 1000 dalam Sehari

DITUDING Amerika Serikat Jadi Biang Pandemi Corona, Lihat Penampakan Isi Laboratorium Virologi Wuhan

Pasar basah huanan dan institusi Virologo di Wuhan.
Pasar basah huanan dan institusi Virologo di Wuhan. (The Sun)

Pasar itu dilaporkan telah ditutup pada awal Januari lalu.

Sejak diberlakukannya larangan perdagangan hewan liar, pemerintah di tingkat nasional dan provinsi telah berencana memberi kompensasi ke penduduk yang terkena dampaknya.

Pada 8 April diterbitkan pemberitahuan yang mewajibkan pejabat lokal untuk memberi kompensasi kepada peternak di beberapa provinsi, termasuk Huanan, Guangdong, dan Jiangxi.

Pada Senin (18/5/2020) pemerintah Huanan mengatakan akan melakukan pembayaran satu kali kepada peternak 14 jenis binatang liar, termasuk tikus bambu, tikus Belanda, kijang, musang, dan ular.

Pemberian kompensasi dilakukan dengan syarat mereka melepaskan hewan-hewan itu kembali ke alam. Dana kompensasi akan bervariasi, mulai dari 24 yuan (Rp 50.000) untuk seekor marmut, hingga 2.457 yuan (Rp 5 juta) untuk seekor kijang.

Sara Platto dari Yayasan Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Pembangunan Hijau China yang merupakan organisasi nirlaba di Beijing mengatakan, ia menyambut baik skema kompensasi ini.

Bolehkah Ziarah Kubur Saat Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona? Begini Kata MUI DKI & Hukum Islam

Bocor! Dokumen Rahasia Ungkap Dugaan Kebohongan China Soal Corona, Penyebab Dunia Kini Menderita

Pasar basah Huanan, Wuhan, China.
Pasar basah Huanan, Wuhan, China. (Istimewa)

"Sangat menyenangkan melihat China memberi insentif kepada orang-orang yang berburu, membiakkan, atau menjual satwa liar. Penting untuk merawat hewan-hewan itu dan tidak membiarkan mereka telantar," ucapnya dikutip dari South China Morning Post.

Akan tetapi Zhou Haixiang anggota Komite Nasional China untuk Manusia dan Biosfer mengatakan, langkah-langkah pemerintah itu belum cukup.

"Larangan itu pada konsumsi satwa liar, tetapi dari sudut pandang ekologis, kita harus melarang semua penggunaan komersial hewan liar," ujarnya.

Hewan-hewan liar yang dibiakkan untuk dikonsumsi hanya 30 persen, kata Zhou, sedangkan operasi komersial seperti peternakan bulu dan taman margasatwa adalah 70 persennya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wuhan Resmi LarangKonsumsi dan Perdagangan Hewan Liar"

POPULER Kembali Buka Setelah Lockdown Corona, Pasar Wuhan Jual Daging Kelelawar Lagi, Tak Kapok?

Foto Kulkas Bersegel Rusak di Lab Wuhan yang Simpan 1500 Virus, Diduga Tempat Asal Penyebaran Corona

Sumber: Kidnesia
Tags:
Covid-19Wuhanvirus coronakota Wuhan larang konsumsi dan perdagangan hewan l
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved