Ramadhan 2020
Pada Ramadhan ke Berapa Terjadi Malam Lailatul Qadar? Ini Bedanya dengan Nuzulul Quran
Kapan terjadi Malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan 2020 ini? Apakah sama dengan Nuzulul Quran? Simak penjelasan berikut ini.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Kapan terjadi Malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan 2020 ini? Lantas apa bedanya dengan Nuzulul Quran? Simak penjelasan berikut ini.
Banyak umat muslim mengaitkan kedua hal itu dengan peristiwa turunnya Al-Quran.
Setiap tanggal 17 Ramadhan, umat muslim di Indonesia memperingati Malam Nuzulul Quran.
Lantas, apakah itu berarti sama dengan Malam Lailatul Qadar?
Melalui program Tanya Ustaz di kanal YouTube Tribunnews, Ketua Prodi Ilmu Al Quran dan Tafsir IAIN Surakarta, Tsalis Muttaqin, memberikan penjelasan.
Tsalis mengatakan, Al-Quran itu turun tidak dalam satu waktu, melainkan dua waktu.
• 5 Bacaan Dzikir yang Baik Diamalkan 100 kali Setiap Hari Sepanjang Bulan Ramadhan 2020
• Bacaan Doa & Dzikir Setelah Sholat Tahajud, Amalan Sunnah yang Bisa Diamalkan Selama Ramadhan 2020

Pertama, Al-Quran diturunkan Allah dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia yang bernama Baitul 'Izzah.
Setelah itu, baru Allah menurunkan Al-Quran dari langit dunia kepada Rasulullah secara berangsur atau bertahap.
Diturunkannya Al-Quran dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah inilah yang disebut sebagai malam Lailatul Qadar.
Proses turunnya Al-Quran ke langit dunia ini pun hanya terjadi sekali saja.
Tsalis mengatakan peristiwa ini pun dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Qadr.
Perbedaan Sudut Pandang
Allah SWT tidak menyebutkan secara jelas kapan tanggal diturunkannya Al-Qur'an ke Baitul 'Izzah, hanya memberikan tanda-tandanya seperti surah diatas.
"Malam Lailatul Qadar ini malam yang dirahasiakan oleh Allah," kata Tsalis.
Menurutnya, ada ulama-ulama yang mengatakan bahwa Malam Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil.
Ada pula yang mengatakan bahwa jika ingin mendapatkan Malam Lailatul Qadar, maka haruslah bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah Ramadhan pada malam pertama hingga akhir.
"Sementara di negara-negara lain seperti di Mesir, ambilnya malam 27 Ramadhan karena merujuk pada sebuah hadits yang menyebutkan malam Lailatul Qadar itu adalah malam turunnya Al-Quran terjadi pada malam 27 Ramadhan," ucap Tsalis.
Hal ini berbeda dengan malam yang diperingati di Indonesia, di mana dirayakan setiap 17 Ramadhan.
Umat muslim di Indonesia memperingati malam turunnya Al-Quran yang kedua kalinya, yakni dari Baitul 'Izah ke Rasulullah secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril.
Inilah yang diperingati di Indonesia setiap 17 Ramadhan, yakni Malam Nuzulul Quran, bukan Malam Lailatul Qadar.
Turunnya wahyu Al-Quran yang pertama kepada Nabi Muhammad ini terjadi saat Rasullah berada di Gua Hira.
Malaikat Jibril membawa wahyu pertama kali yakni Al Quran surah Al Alaq ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al Alaq: 1-5).
Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Dr. H. Baidi, tayangan Tanya Ustaz di Kanal YouTube Tribunnews.com, memberikan penjelasan soal Malam Lailatul Qadar.
Baidi menjelaskan bahwa pahala yang didapatkan ketika orang melaksanakan ibadah di waktu Lailatul Qadar itu lebih baik dibanding seribu bulan atau kurang lebih 84 tahun.
Sejalan dengan apa yang disampaikan Tsalis, Baidi mengatakan bahwa beberapa ulama menyebut Malam Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil Ramadhan.
Ada sejumlah ulama yang memberikan pendapat mengenai jatuhnya malam yang lebih baik dari seribu bulan ini.
Apabila awal Ramadhan pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
Bila awal puasa dimulai pada hari Senin, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
Jika puasa diawali pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.
Namun jika awal puasa pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
Dan jika awal puasa adalah hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.
Baidi menambahkan, sesungguhnya tidak ada yang tau jelas kapan malam Lailatul Qadar terjadi karena itu rahasia Allah SWT.
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Adapun tanda-tanda secara alamiah terkait terjadinya Malam Lailatul Qadar sebagaimana dijelaskan oleh Baidi, yakni sebagai berikut.
Suasana pagi atau malam hari sangat tenang dan udaranya segar.
Selain itu, sinar matahari ketika pagi hari cukup cerah dan tidak panas, dan lain sebagainya.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
• Agar Tidak Dehidrasi Saat Puasa Ramadhan, Cukupi Kebutuhan Minum Air Putih, Ini Takarannya
• Kapan Terjadi Malam Lailatul Qadar? Ini Tanda-Tanda dan Keistimewaan Malam Seribu Bulan Ramadhan