Air Mata Menteri Budi Karya Pecah Kenang Usahanya Melawan Corona, 14 Hari Pingsan: Maaf Saya Cengeng

TRIBUNSTYLE.COM - Berhasil sembuh dari Covid-19, Meteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bagikan kisahnya saat berjuang melawan virus corona.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tak kuasa membendung air mata ketika menceritakan pengalamannya berjuang melawan penyakit Covid-19 dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Hal tersebut terungkap dalam wawancara eksklusif Budi Karya dengan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi, Selasa (5/5/2020).

Menteri Budi Karya Sumadi juga sempat mengucapkan terimakasih atas doa dan dukungan yang ia terima selama menjalani perawatan virus Covid-19.

"Terima kasih Tuhan, terima kasih teman-teman yang mendoakan saya.

Teman-teman (SMA) Xaverius itu kirim (doa) teman satu alumni kita.

• TANDA CORONA REDA? Lihat Cara Malaysia, Amerika, Thailand, India Longgarkan Lockdown, Semoga!

• Tak Kerja Karena Corona, Peninah Terpaksa Rebus Batu Agar 8 Anak yang Lapar Berhenti Menangis

Mengucapkan terimakasih dan mengenang perjuangannya untuk sembuh dari virus corona, tak disangka air mata Menteri Budi Karya Sumadi tak terbendung lagi.

Bukan hanya karena harus berusaha keras sembuh dari virus mematikan itu, Menterri Budi Karya Sumadi mengaku terharu banyaknya yang peduli kepadanya.

Saya meneteskan air mata," kenang Budi dalam wawancara yang ditayangkan pada program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (6/5/2020).

"Saya juga dapat dari wartawan, 45 orang mengatakan, kami berdoa, jangan menyerah.

Saya terharu.

Saya merasa bahwa saya masih banyak teman-teman yang menginginkan kita sewaktu-waktu (bisa bertemu kembali)," lanjut dia.

• Kabar Baik, WHO Keluarkan Pedoman Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Manusia, Sukarelawan Siap-siap

Harapan yang sama, imbuh Budi, juga disampaikan oleh rekan-rekannya sesama alumnus Universitas Gadjah Mada.

"Dari teman-teman UGM juga begitu, nyanyi bersama.

Jadi teman sekalian yang bukan seumuran saya, 20 tahun, 40 tahun," cerita dia sembari terisak.

Sempat terucap dari mulutnya, sang Menteri mengaku dirinya menjadi cengeng saat air matanya tumpah.

"Maaf kalau saya cengeng. Minta tisu," lanjut Budi.

Bukan hanya menjalani perawatan, Budi mengaku ada hal yang lain menjadi obat mujarab untuk sembuh dari virus corona itu

Menurut Budi, doa dan dukungan yang dikirimkan oleh semua rekan-rekannya merupakan obat yang paling mujarab agar dirinya segera pulih setelah 14 hari sempat tak sadarkan diri selama menjalani perawatan.

Ia menambahkan, penyakit Covid-19 yang dideritanya merupakan sebuah peristiwa besar yang harus dimaknai bahwa solidaritas dan kebersamaan itu penting dalam melawan penyakit ini.

"Maka, saya katakan bahwa pemerintah ingin ini dengan segera (selesai).

Presiden selalu mengatakan, 'Yuk kita lakukan (bersama-sama)'.

Sebagian mendorong, sebagian bully.

Jangan dong. Kita harus kompak, kalau enggak kompak, enggak bisa," tutup Budi Karya.

Budi Karya didiagnosis positif Covid-19 pada 14 Maret lalu.

• Babak Belur di Tengah Pandemi, Kebun Binatang Atur Siasat Bertahan Hidup Hadapi Krisis karena Corona

Awalnya, ia sempat mengeluh kondisi kesehatannya menurun dan sesak napas setelah melakukan perjalanan ke Riau.

Setelah itu, ia sempat memeriksakan diri ke RS Medistra. Namun, pada saat itu ia belum dinyatakan positif Covid-19, tetapi tipes.

Kemudian, karena ingin penyakitnya segera sembuh, ia akhirnya diisolasi di sebuah ruangan tersendiri. Hingga akhirnya ia tak sadarkan diri selama dua pekan.

Pada 30 Maret 2020, RSPAD Gatot Soebroto menyatakan bahwa Budi telah sembuh setelah dinyatakan dua kali negatif Covid-19 melalui tes polymerase chain reaction (PCR).

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Isak Tangis Budi Karya Kenang Masa-masa Lawan Covid-19, Sebut Doa Obat Paling Mujarab

BACA JUGA :

• TERAKHIR Hari Ini, Cara Dapat Bantuan Rp 600 Ribu Terdampak Corona, Simak Penyaluran, Kuota & Syarat

• Tak Kerja Karena Corona, Peninah Terpaksa Rebus Batu Agar 8 Anak yang Lapar Berhenti Menangis