GANASNYA Flu Spanyol Renggut 50 Juta Nyawa Dalam 2 Tahun, Perang Dunia & Wabahnya di Hindia Belanda
Kisah ganasnya Flu Spanyol renggut 50 juta nyawa dalam waktu 2 tahun, dugaan mewabah berawal dari perang dunia pertama dan korban di Hindia Belanda.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: vega dhini lestari
Bahkan di negara-negara kaya, sanitasi umum masih merupakan suatu kemewahan.
"Di negara-negara industri, sebagian besar dokter bekerja untuk diri mereka sendiri atau didanai oleh badan amal atau lembaga keagamaan, dan banyak orang tidak memiliki akses sama sekali," kata Laura Spinney, penulis sains dan penulis buku 'Pale Rider: The Spanish Flu of 1918 and How it Changed the World'.

• POPULER 2 Pegawai Sampoerna Meninggal & Positif Corona, Perusahaan Klarifikasi soal Kesterilan Rokok
• POPULER Pemuda 16 Tahun Meninggal Terindikasi Corona, Awalnya Tangan Kesemutan & Tidur Seharian
Muda dan miskin
Flu Spanyol menyerang dalam cara yang belum pernah disaksikan sebelumnya terkait dengan wabah flu.
Dibandingkan dengan pandemi 1889-1890 yang membuat lebih satu juta orang meninggal di dunia, pada saat itu penyakit lebih cepat menyebar.
Korban terparah pada kelompok umur 20 sampai 40 tahun.
Pria juga lebih banyak yang menjadi korban.
Penyakit ini juga lebih menyerang negara-negara miskin.
Kajian tahun 2020 yang dilakukan seorang peneliti Harvard University, Frank Barro memperkirakan sekitar 0,5% penduduk AS meninggal, sementara di India 5,2% penduduknya meninggal.

Flu Spanyol di Hindia Belanda
Hampir tak ada negara yang luput, termasuk Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda
Dilansir dari Kompas.id, pandemi flu Spanyol 1918 mengakibatkan 900.000 kematian di Hindia Belanda.
Bahkan dalam laporan tersebut disebutkan, Flu Spanyol ini mewabah begitu capat dan hanya dalam kurun empat bulan, Agustus-November 1918.
Pemerintah kolonial Hindia Belanda dinilai tak siap.
Di Hindia Belanda, sejarawan Colin Brown menulis dalam artikelnya, ”The Influenza Pandemic of 1918 in Indonesia”, setidaknya 1,5 juta orang di Hindia meninggal akibat pandemi ini.