Virus Corona
KABAR BAIK! Ilmuwan Singapura Sebut Corona Indonesia Berakhir Juni 2020, Benarkah? Ini Kata Pakar UI
Kabar gembira! Ilmuwan Singapura menyebut wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada bulan Juni 2020.
Editor: Agung Budi Santoso
Pandu mengaku bingung ketika membaca laporan SUTD tersebut.
Pasalnya, tim yang terlibat dalam studi berhasil menentukan kapan tepatnya pandemi Covid-19 berakhir, hingga mengetahui tanggal berapa.
"Biasanya yang didapat (dari model simulasi) adalah perkiraan bulan, atau pada minggu ke berapa dalam bulan tersebut. Bukan tanggal," kata Pandu kepada Kompas.com, Selasa (28/4/2020).
Berkaitan dengan ini, Pandu pun enggan berkomentar lebih jauh.
Dia justru berkata, tanggal itu sebaiknya dijadikan target kita bersama dalam memerangi Covid-19.
Terlebih Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjanjikan di bulan Juli nanti masyarakat dapat hidup normal.
"Gugus Tugas berkata Juni (pandemi Covid-19) bisa berakhir dan Juli kembali normal. Ini mereka sudah janji, dan harus dibuktikan," ungkapnya.
Sebagai pengingat, Senin (27/4/2020) Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan kehidupan masyarakat dapat kembali normal pada bulan Juli.
"Presiden menegaskan berulang kali tentang pentingnya upaya kita untuk melakukan tes masif pada April dan Mei.
Ini dilanjutkan dengan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat," kata Doni melalui konferensi video usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Senin (27/4/2020).
"Agar pada Juni mendatang kita mampu menurunkan kasus covid di Indonesia, sehingga pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali," kata dia.

Untuk sampai ke target tersebut apa yang harus dilakukan?
Pandu mengatakan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) merupakan upaya nyata yang menunjukkan hasil.
Oleh sebab itu, pemberlakuan PSBB sebaiknya dilakukan di seluruh wilayah Indonesia tanpa kecuali, mengingat penyebaran Covid-19 ini juga sudah merata di Tanah Air.
Doni Monardo pun mengatakan, penyebaran virus corona di DKI Jakarta semakin mengalami perlambatan dari waktu ke waktu setelah PSBB diterapkan.
