Virus Corona
Jejak Kekejaman Kim Jong Un, Tembak Mati Pasien Virus Corona Hingga Eksekusi Menteri Ketiduran
Kim Jong Un dikenal sebagai pemimpin yang keras dan memiliki perlakuan sadis terhadap anak buahnya.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Kim Jong Un dikenal sebagai pemimpin yang diktator dan sering mengeluarkan kebijakan aneh untuk rakyatnya.
Pemimpin Korea Utara ini juga dikenal keras dan memiliki perlakuan yang sadis terhadap anak buahnya.
Beberapa waktu yang lalu, Kim Jong Un pernah memerintahkan menembak mati seorang yang diduga positif virus corona.
Hal ini dikarenakan, pasien tersebut justru pergi ke tempat umum padahal sedang menjalani karantina.
Lalu ada juga seorang jenderal yang dituduh melakukan kudeta.
• Kisah Diktator Kejam yang Pernah Cungkil Mata hingga Siksa Ribuan Orang, Kim Jong Un Belum Apa-apa!
• Kontras, Diduga Kim Jong Un Saat Kecil, Dikenal Sosok Lucu & Pernah Bawa Majalah Dewasa ke Sekolah

Oleh karenanya, Kim Jong Un dilaporkan melemparkannya ke dalam tangki berisi ratusan piranha.
Kabarnya, sebelum dimasukkan dalam tong berisi ikan ganas itu, lengan sang jenderal dipotong terlebih dahulu.
Ternyata kekejaman Kim Jong Un belum seberapa.
Pada tahun 2013 silam, Kim Jong Un mengeksekusi mati Chang Song Thaek yang merupakan suami dari bibinya sendiri, Kim Kyong Hui.
Padahal Kim Kyong Hui merupakan anak dari pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, dan adik dari mendiang ayah Kim dan sekaligus pemimpin kedua, Kim Jong Il.
Alasan eksekusi mati ini karena Chang Song Thaek mengaku ingin melakukan pengkhianatan.
Nah, pada tahun 2015 giliran seorang menteri Korea Utara yang dikabarkan dihukum mati oleh Kim Jong Un.
Jika sebelumnya beberapa kasus dikarenakan pengkhianatan, rencana kudeta, atau takutnya wabah virus corona menyebar, kali ini hanya karena tertidur.
Menteri yang sial tersebut adalah Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong Chol.
Dilansir dari kompas.com, Hyon Yong Chol yang saat itu berusia 66 tahun didakwa melakukan pengkhianatan setelah menunjukkan "rasa tidak hormat" kepada Kim Jong Un dalam sebuah acara militer.