Virus Corona
Jenazah Perawat Positif Corona Ditolak Warga, Viral Tenaga Medis Kompak Kenakan Pita Hitam di Lengan
Geram dengan aksi warga tolak jenazah perawat positif corona, tenaga medis di Jawa Tengah lakukan aksi solidaritas pakai pita hitam di lengan
Editor: Monalisa
"Selain itu, bagi semua karyawan RSUP Kariadi yang pernah berinteraksi dengan almarhumah juga perlu rapid test karena untuk menjaga keselamatan dalam pelayanan pasien," kata dia.
• GARA-GARA Corona, Ramadan 2020 Ini Banyak Berubah, Tiada Lagi Shalat Tarawih, Bukber, Hingga Itikaf
Edy juga meminta seluruh tim medis yang bertugas menggunakan APD.
"Ini berlaku tidak hanya bagi tim medis penanganan Covid-19 saja namun apapun penanganan medisnya tetap harus menggunakan masker saat merawat.
Karena sekarang kita tidak tahu siapa saja pasien yang bisa jadi carrier, ODP, PDP ataupun yang positif corona sekalipun," ujar dia.
Lihat Foto, Ilustrasi makam.
Usai dinyatakan meninggal dunia, sedianya perawat RSUP Kariadi tersebut akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sewakul, Ungaran Timur.
Meski liang lahat telah digali, rupanya sebagian warga menolak.
"Entah dari mana, tiba-tiba ada penolakan oleh sekelompok masyarakat.
Padahal informasi awalnya dari RT setempat sudah tidak ada masalah," kata Humas Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Semarang Alexander Gunawan.
Ilustrasi pemakaman/ Kompas.com
Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang Gunawan Wibisiono menjelaskan, tempat pemakaman terpaksa dipindah lantaran adanya penolakan.
"Oleh keluarga kemudian dimakamkan di Bergota makam keluarga RS Kariadi Semarang, karena beliau bertugas di sana," ujar dia.
Ia menyayangkan adanya penolakan dari masyarakat.