Virus Corona
Jenazah Perawat Positif Corona Ditolak Warga, Viral Tenaga Medis Kompak Kenakan Pita Hitam di Lengan
Geram dengan aksi warga tolak jenazah perawat positif corona, tenaga medis di Jawa Tengah lakukan aksi solidaritas pakai pita hitam di lengan
Editor: Monalisa
"Sebenarnya secara medis proses pemulasaraan dan pemakaman jenazah sudah aman karena dilakukan oleh petugas khusus, jadi masyarakat tidak perlu khawatir yg berlebihan," ungkapnya.
Penolak pemakaman perawat terpapar Covid-19 menyampaikan permintaan maaf.
Purbo yang merupakan ketua RT 6 Dusun Sewakul, Kelurahan Bndarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang meminta maaf di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah Edy Wuryanto.
Purbo mengaku, dirinya sebenarnya mengalami dilema saat penolakan terjadi.
"Sungguh saya juga menangis dengan kejadian tersebut.
• 150 Anggota Kerajaan Dilaporkan Positif Virus Corona, Raja Salman Mengasingkan Diri ke Laut Merah
Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," kata dia.
Purbo mengatakan dirinya tak mungkin mengabaikan aspirasi warganya.
Penolakan pemakaman di TPU Sewakul itu, kata dia, adalah aspirasi masyarakat yang berada di sekitar lokasi termasuk beberapa ketua RT lainnya.
"Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul," ujar Purbo menirukan keluhan warganya.
Warga yang terus mendesak membuatnya meneruskan aspirasi itu ke petugas pemakaman.

Aksi ini pun diunggah di sejumlah media sosial.
Mereka juga mengungkapkan rasa kepedihan.
Lantaran sebagai tenaga medis yang bertugas di garda terdepan, seharusnya penolakan pemakaman tidak terjadi.
Ketua Bidang Sistem Informasi dan Komunikasi Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( DPP PPNI) Rohman Azzam membenarkan aksi solidaritas itu.