Kisah Diktator Kejam yang Pernah Cungkil Mata hingga Siksa Ribuan Orang, Kim Jong Un Belum Apa-apa!
Kenalkan Augusto Pinochet, diktator asal Chili yang disebut-sebut lebih sadis dari Kim jong Un, simak profil lengkapnya.
Editor: Delta Lidina Putri
AS melalui CIA lantas membuat operasi kudeta Salvador Allende dengan menyuplai berbagai macam kebutuhan militer bagi Pinochet.
Pinochet lantas membentuk sebuah grup pasukan khusus yang dijuluki Caravan of Death.
Tugas dari pasukan ini layaknya Tjakrabirawa G30S/PKI, yakni membunuh semua lawan politik Pinochet dan sebagai inti kekuatan kudeta terhadap Presiden Salvador Allende yang baru saja mengangkatnya sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Darat Chili.
Pada 11 September 1973, Pinochet memerintahkan pasukan kematian ini beraksi.
Pemerintahan Presiden Salvador Allende pun tumbang.
Dengan dukungan AS di belakangnya, Militer Chili lantas mengangkat Pinochet sebagai pemimpin baru alias diktator.
Setelah naik ke tampuk kekuasaan, Pinochet menyiksa kaum kiri, sosialis, dan kritikus politik, yang mengakibatkan eksekusi terhadap sekitar 1.200 hingga 3.200 orang.
Lalu menahan setidaknya 80.000 orang dan menyiksa puluhan ribu orang lainnya.
Salah satu anak buah Pinochet yang melaksanakan misi kudeta yakni Jenderal Joaquin Lagos menjelaskan bagaimana kekejaman diktator itu terhadap rakyatnya.
"Saya malu melihat mereka. Mereka hancur berkeping-keping."
"Jadi saya ingin menyatukan mereka, setidaknya meninggalkan mereka dalam bentuk manusia."
"Ya, mata mereka dicungkil dengan pisau, rahang mereka patah, hingga kaki mereka patah."
"Pada akhirnya mereka jadi korban kudeta."
"Tanpa ampun para tahanan dibunuh sehingga mereka akan mati perlahan."
"Dengan kata lain, kadang-kadang mereka ditembak di bagian kaki, lalu organ seksual (pengebirian), lalu jantung."