Berita Terpopuler
POPULER Ribuan Warga Padati Lokasi Wisata Setelah Lockdown Selesai, Ahli: Corona Masih Mengintai
Saat China mulai melonggarkan kebijakan lockdownnya, dilaporkan puluhan ribu orang berbondong-bondong ke Gunung Huangshan, di Provinsi Anhui.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Pandemi virus corona diketahui pertama kali muncul di China.
Kota Wuhan sendiri diduga menjadi awal kemunculan virus corona Covid-19.
Aturan lockdown pun sempat diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.
Lockdown selesai dan peraturan telah dilonggarkan oleh pemerintah setempat, ribuan warga China malah padati lokasi wisata, Ahli: 'Babak baru virus corona akan datangi China'.
Saat China mulai melonggarkan kebijakan lockdownnya, dilaporkan puluhan ribu orang berbondong-bondong ke Gunung Huangshan, di Provinsi Anhui, di bagian timur negara itu.
Tempat ini adalah salah satu pegunungan yang cukup populer di China bagian timur untuk berwisata luar ruangan.
Akibatnya, karena saking banyaknya wisatawan yang datang jalur menuju pegunugan tersebut akhirnya ditutup.
Dilansir dari Kompas.com, pada hari Sabtu (04/04/2020) pemerintah Provinsi Anhui telah menawarkan tiket masuk gratis ke 29 situs di provinsi itu termasuk Huangshan untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Pengunjung diminta untuk menunjukkan status kesehatannya pada aplikasi, memakai masker bedah dan diukur suhu tubuhnya sebelum masuk.
• Pendapatan Negara Anjlok, THR dan Gaji ke-13 PNS Terancam Tak Cair di Tengah Pandemi Corona
• UPDATE Corona Dunia 7 April 2020: 1,3 Juta Kasus, Amerika 28 Ribu Kasus Baru & 1.000 Kematian Sehari
Akan tetapi, pada Hari Minggu (5/4/2020) pengunjung justru membludak.
Pihak berwenang taman akhirnya memutuskan untuk menutup tempat itu karena pengunjung telah mencapai batas harian sebanyak 20.000 orang.
Mereka meminta orang-orang agar mengunjungi tempat itu lain waktu atau mengunjungi situs yang lainnya.
Berbagai gambar tentang padatnya pegunungan itu dibagikan oleh netizen melalui platform media sosial Weibo.
"Pariwisata dan industri terkait telah terpukul keras. Tapi epidemi belum berakhir."
"Jika Anda harus membuka situs, Anda harus membatasi arus (turis), dan pengunjung dari luar," komentar salah seorang pengguna.