Virus Corona
FAKTA yang Didapatkan Ilmuwan Dunia Setelah 3 Bulan Teliti Virus Corona: Jaga Jarak, Masker, Vaksin
Ini sejumlah fakta yang didapatkan ilmuwan dunia setelah 3 bulan meneliti tentang virus corona: jaga jarak tak cukup, perdebatan masker, dan vaksin.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: vega dhini lestari
Negara-negara seperti Islandia dan Korea Selatan telah melaporkan sejumlah besar kasus adalah orang tanpa gejala.
Di Korea Selatan, 40,2 persen dari mereka yang berusia 20 hingga 29 tahun termasuk dalam kelompok OTG.
Tidak diketahui mengapa beberapa orang tidak menunjukkan gejala padahal terinfeksi virus corona tersebut.
Bahkan disebutkan tak hanya orang yang rentan yang sepertinya terdampak parah karena virus corona, anak-anak dan orang muda harus waspada akan virus corona ini.

Vaksin di seluruh dunia baru bisa siap sekitar 1 tahun
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan, konsorsium riset yang telah dibentuk terkait penanganan Covid-19 tengah mengembangkan vaksin untuk mengatasi penyakit ini.
Namun, proses pengembangan vaksin membutuhkan waktu minimal satu tahun.
Sehingga, hal itu menjadi skala prioritas jangka menengah dan panjang yang dilakukan oleh konsorsium.
"Untuk vaksin misalkan, itu dibutuhkan waktu paling tidak saat ini minimal satu tahun.
Kecuali, barangkali ada vaksin yang sudah dikembangkan di luar dan bisa diproduksi di Indonesia," ucap Bambang saat memberikan keterangan di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Meski demikian, ia menambahkan, konsorsium yang terdiri atas sejumlah lembaga riset, Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes, serta perguruan tinggi itu tidak tinggal diam.
Dalam jangka pendek, konsorsium akan mengembangkan suplemen dan menguji obat yang diyakini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan pasien Covid-19.
Untuk diketahui, dilansir dari berbagai sumber, vaksin virus corona telah dikembangkan oleh berbagai pihak dan berbagai negara termasuk Amerika, Jerman, Jepang, Korea Selatan.
Untuk Amerika Serikat, dilaporkan telah menguji purwarupa vaksin pada beberapa warganya, namun pengujian skala besar masih harus dilakukan.
Untuk di Jepang sendiri, obat Avigan akan masih didoroang untuk penanganan pertama bagi yang terinfeksi. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
• Waspada! 70 Persen Kasus Corona di Indonesia Muncul dari Orang Tanpa Gejala, Wajib Patuhi Aturan Ini
• Lockdown Selesai Ribuan Warga Padati Lokasi Wisata, Ahli: Babak Baru Virus Corona Akan Datangi China