Virus Corona
Nenek Pasien Corona Relakan Nyawa Tak Mau Dirawat Dengan Bantuan Pernafasan: 'Berikan ke yang Muda'
Viral kisah nenek pasien virus corona relakan nyawa tak mau dirawat dengan alat bantuan pernafasan: 'Berikan ke yang muda, aku sudah hidup bahagia'.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Viral kisah seorang nenek berusia 90 tahun pasien virus corona di Belgia relakan nyawa tak mau dirawat dengan alat bantuan pernafasan: 'Berikan ke yang muda, aku sudah hidup bahagia'.
Ini adalah sebuah kisah dari seorang nenek yang rela dan lebih mementingkan orang lain padahal ia sendiri sedang terpapar virus corona.
Virus corona menjadi lebih berbahaya jika menginfeksi orang yang lebih tua dan orang rentan.
Dalam keadaan darurat di Belgia banyak orang yang membutuhkan alat bantuan pernafasan ketika dirawat saat terinfeksi virus corona.
Nenek ini rela memberikan Ventilator (Alat bantuan pernafasan) tersebut kepada yang lebih muda dan yang lebih membutuhkan.
Nenek ini bernama Suzanne Hoylaerts, ia adalah seorang nenek berusia 90 tahun yang tinggal di Lubbeek, Belgia.
Dilansir dari Worldofbuzz, pada Jumat (20/3/2020) lalu dia merasa tidak enak badan, mulai kehilangan nafsu makan, merasa bahunya sangat berat.
Pada awalnya dia tak menghiraukannya dan berpikir ini hanya karena salah tidur.
• Cegah Virus Corona dengan 18 Jenis Herbal yang Dapat Jaga Daya Tahan Tubuh Tetap Prima
• Muncul Kategori Pasien Baru Terkait Kasus Covid-19, Ada OTG, Simak Bedanya dengan ODP dan PDP

Ia juga merasa sesak nafas, dan mudah kehabisan nafas, dan hal ini membuat Judith, putrinya khawatir, dilansir oleh kantor berita Belgia, 7sur7.
Menurut Fox News, Judith kemudian membawa ibunya ke klinik setempat untuk diperiksa.
Belum lagi sebelumnya, nenek ini memiliki riwayat pneumonia pada tahun 2019 yang lalu.
Dokter lalu mengatakan tingkat saturasi oksigen Suzanne rendah dan menyarankan Judith untuk membawa ibunya ke rumah sakit.
Ketika mereka tiba di UGD rumah sakit tersebut, Judith pun tidak bisa masuk ke dalam dan menemani sang ibu.
Ia hanya bis menemani sang ibu dari luar karena pembatasan area virus corona Covid-19.
Sebelum mereka berpisah, Suzanne memberi tahu sang anak yang bersedih dan menangis karena dugaan terpapar virus corona sang ibunda.