Virus Corona
Meski Disebut Virus Baru, Corona Covid-19 Diduga Sudah Menyebar Beberapa Dekade, Begini Asal-usulnya
Meski disebut sebagai virus baru, virus corona jenis Covid-19 diduga sudah menyebar beberapa dekade terakhir, begini asal-usulnya.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Meski disebut sebagai virus baru, virus corona jenis Covid-19 diduga sudah menyebar beberapa dekade terakhir sehingga bisa mengnfeksi antar manusia, begini asal-usulnya.
Sebuah studi baru dari sejumlah ahli virus dunia menyebutkan bahwa virus corona Covid-19 mungkin telah menyebar di antara manusia secara diam-diam selama bertahun-tahun.
Bahkan dugaan mereka bisa saja sudah beberapa dekade ini sebelum wabah Covid-19 memicu krisis kesehatan global seperti sekarang.
Dilansir Kontan.id dari South China Morning Post pada (30/3/2020), para peneliti dari Amerika Serikat, Inggris dan Australia melihat data yang dirilis oleh ilmuwan di dunia untuk melihat petunjuk tentang masa lalu evolusi virus corona ini.
Mereka menemukan bukti bahwa virus corona mungkin telah membuat lompatan dari hewan ke manusia jauh sebelum deteksi pertama di Wuhan, China Desember lalu.
Meski ada kemungkinan lain, para ilmuwan mengatakan virus corona membawa mutasi unik yang tidak ditemukan pada hewan inangnya.
Mereka menduga kemungkinan mutasi yang sekarang mewabah itu terjadi selama infeksi kluster kecil yang berulang pada manusia.
• Menikah di Kala Wabah Virus Corona, Intip 5 Momen Bahagia Para Artis saat Melepas Masa Lajang
• Kini Negatif Corona, Detri Warmanto Sempat Ragu Ungkap Kondisinya, Belum Tentu Saya Bisa Diterima

Penelitian ini dilakukan oleh Kristian Andersen dari Scripps Research Institute di California, Andrew Rambaut dari University of Edinburgh di Skotlandia, Ian Lipkin dari Columbia University di New York, Edward Holmes dari University of Sydney, dan Robert Garry dari Tulane University di New Orleans.
Hasil penelitian diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature Medicine pada 17 Maret lalu.
Dr Francis Collins, Direktur di Institut Kesehatan Nasional AS, yang tidak terlibat dalam penelitian itu, mengatakan studi itu kredibel.
Bahkan ia menyebutkan bahwa skenario itu sangat memungkinkan, di mana virus corona disilangkan dari hewan ke manusia sebelum menyebabkan penyakit pada manusia.
“Kemudian, sebagai akibat dari perubahan evolusioner bertahap selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade, virus akhirnya memperoleh kemampuan untuk menyebar dari manusia ke manusia dan menyebabkan penyakit serius, yang sering kali mengancam jiwa,” katanya.
Pada bulan Desember, para dokter di Wuhan mulai memperhatikan peningkatan jumlah orang yang menderita pneumonia misterius.
Tes untuk flu dan patogen lainnya kembali negatif saat pertama mewabah di Wuhan, China.
• Tangis Pilu Perawat di Bali, Bertaruh Nyawa Tangani Pasien Corona Ternyata Hanya Digaji Rp 1,2 Juta
• Takut Kuburkan Jasad Corona Dini Hari, Penggali Kubur Kabur, Ternyata Rayuan Ini Berhasil Meluluhkan

Sebuah tim dari Institut Virologi Wuhan yang dipimpin oleh Shi Zhengli melacak asal-usulnya pada virus kelelawar yang ditemukan di gua gunung dekat perbatasan China-Myanmar.
Kedua virus yang ditemukan di sana memiliki lebih dari 96% gen, tetapi virus kelelawar tidak dapat menginfeksi manusia.
Virus ini tidak memiliki protein untuk mengikat dengan reseptor dalam sel manusia.
Coronavirus dengan protein serupa kemudian ditemukan di trenggiling Malaya oleh tim terpisah dari Guangzhou dan Hong Kong.
Mereka membuat beberapa peneliti percaya bahwa rekombinasi genom telah terjadi antara virus kelelawar dan trenggiling.
Tetapi menurut Andersen dan rekan-rekannya, strain baru SARS-Cov-2 Covid-19 ini, memiliki mutasi pada gennya yang dikenal sebagai situs pembelahan polibas yang tidak terlihat dalam virus corona yang ditemukan pada kelelawar atau trenggiling.
Mutasi ini, menurut penelitian terpisah oleh para peneliti dari China, Prancis dan AS, dapat menghasilkan struktur unik dalam protein virus untuk berinteraksi dengan furin, enzim yang didistribusikan secara luas dalam tubuh manusia.
Hal ini kemudian dapat memicu perpaduan dari selubung virus dan membran sel manusia ketika mereka bersentuhan satu sama lain.
• Termasuk Bengkulu, 4 Provinsi di Indonesia Ini Nol Kasus Covid-19, Simak Daftar Sebaran 34 Provinsi
• UPDATE Corona Global 30 Maret 2020: 721.412 Terinfeksi, Amerika Tertinggi, China Tak Ada Kasus Baru
Beberapa virus manusia termasuk HIV dan Ebola memiliki situs pembelahan mirip furin, yang membuat mereka bisa menular.
Ada kemungkinan bahwa mutasi terjadi secara alami pada virus yang ada di hewan inang.
SARS dan MERS misalnya, diyakini merupakan keturunan langsung dari spesies yang ditemukan pada musang dan unta yang memiliki 99% kesamaan genetik.
"Ada kemungkinan bahwa leluhur dari SARS-CoV-2 melompat ke manusia, memperoleh fitur genom yang dijelaskan di atas melalui adaptasi selama transmisi manusia-ke-manusia yang tidak terdeteksi," kata para peneliti di laporan tersebut.
"Setelah diperoleh, adaptasi ini akan memungkinkan pandemi lepas landas dan menghasilkan sekelompok kasus yang cukup besar untuk memicu sistem pengawasan yang mendeteksi hal itu," lanjut para peneliti. (*)
Sebagian artikel telah tayang di Kontan.co.id dengan sedikit perubahan dan penambahan fakta dengan judul: Studi: Virus corona kemungkinan sudah menyebar pada manusia selama beberapa dekade.