Virus Corona
Tangis Pilu Perawat di Bali, Bertaruh Nyawa Tangani Pasien Corona Ternyata Hanya Digaji Rp 1,2 Juta
Rela bertaruh nyawa tangani pasien positif virus corona, gaji perawat di Bali ini ternyata masih di bawah UMR. Begini curhat pilunya.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Rela bertaruh nyawa tangani pasien positif virus corona, gaji perawat di Bali ini ternyata masih di bawah UMR.
Dengan pilu perawat yang bekerja di ruangan isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah Denpasar ini menceritakan kondisinya.
Dengan pengabdian yang sepenuh hati perawat ini memberikan dirinya untuk bekerja menangani pasien Covid-19.
Sayangnya, perawat yang tak ingin namanya disebut ini ternyata tidak mendapatkan gaji sebanding dengan pengorbannanya.
Dilansir dari TribunBali.com, perawat yang kini ikut merawat pasien corona tersebut mengaku hanya mendapat gaji pokok Rp 1.280.000.
Semantara kenaikan gaji tersebut baru ia terima sejak Februari 2020 lalu.
• Takut Kuburkan Jasad Corona Dini Hari, Penggali Kubur Kabur, Ternyata Rayuan Ini Berhasil Meluluhkan
• Nekat Buka Plastik, Mandikan & Kuburkan PDP Corona Tanpa APD, Begini Nasib Keluarga yang Kontak

Awalnya ia hanya mendapat gaji pokok sebesar Rp 780 ribu.
Baru di bulan Februari 2020 itulah gajinya mengalami kenaikan sebesar Rp 500 ribu.
Bahkan diceritakan perawat yang berstatus pegawai kontrak ini mendapatkan uang jasa pelayanan bergantung pada jumlah pasien.
"Jadi kami hanya dapat gaji pokok sebesar Rp 1.280.000 beserta uang makan kalau tidak salah antara sebesar Rp 340 ribu atau Rp 240 ribu dan jasa pelayanan.
Biasanya jasa pelayanan diberikan tergantung dari jumlah pasien.
Namun jika kita ada yang cuti atau sakit selama sebulan hanya dapat gaji pokok Rp 1.280.000 " ujar perawat tersebut, Minggu (29/3/2020).
Ia menambahkan, padahal seluruh rumah sakit di daerah Bali gaji pokoknya sudah sesuai dengan upah minimum regional atau UMR.
• Pasien Corona Berbagi Harapan Kesembuhan, Ibu 2 Anak hingga Balita Berhasil Lolos dari Covid-19
Selama para perawat tenaga kontrak tersebut menangani pasien dengan kasus positif virus corona, tidak pernah diberikan insentif baik dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali maupun dari Kementrian Kesehatan.
Untuk persediaan APD di RSUP Sanglah, ia mengatakan bahwa stoknya masih tersedia.