Breaking News:

Virus Corona

Pakar WHO Ungkap Seberapa Penting Strategi Lockdown & Tengah Kembangkan Vaksin Covid-19

Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan sejauh mana lockdown bisa diterapkan dengan baik dan kini tengah mengembangkan vaksin corona.

Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: vega dhini lestari
microbenotes.com
Ilustrasi COVID-19 

TRIBUNSTYLE.COM - Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan sejauh mana lockdown bisa diterapkan dengan baik dan kini tengah mengembangkan vaksin corona atau Covid-19.

Di tengah pandemi global akan wabah virus corona atau Covid-19 ini menjadikan keterlibatan pihak pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat harus bisa bersinergi dalam melawan virus ini. 

Pasalnya penyebaran virus ini begitu cepat dan luas di berbagai seluruh belahan dunia. 

Sehingga pakar darurat WHO, Mike Ryan pun memberikan pernyataannya terkait pandemi global ini pada Minggu (23/3/2020) yang menyinggung sistem lockdown dan perkembangan vaksin Covid-19 itu sendiri. 

Menurut Ryan, negara-negara di seluruh dunia tidak bisa begitu saja menerapkan sistem lockdown untuk mengalangkan virus corona.

Karena sesuai dengan pernyataan pejabat WHO tersebut, masih ada beberapa langkah-langkah kesehatan masyarakat yang harus diterapkan untuk menghindari penyebaran virus di kemudian hari.

Inilah Pesan WHO untuk Indonesia dalam Memerangi Virus Corona

Libatkan 10 Negara, WHO Lakukan Pengujian Klinis Pada Empat Obat yang Berpotensi Sembuhkan Covid-19

Untuk sekarang langkah yang harus difokuskan yakni menemukan orang yang positif corona atau Covid-19 dan orang yang telah kontak dengannya. 

"Yang harus kita fokuskan adalah menemukan pasien Covid-19, mereka yang memiliki virus dan mengisolasi mereka.

Kemudian menemukan orang yang telah kontak dengan mereka (pasien positif Covid-19) dan mengisolasi mereka," kata Mike Ryan yang dikutip dari Kompas.com

Coronavirus.
Coronavirus. (Freepik)

Ryan pun melanjutkan pernyataannya mengenai bahayanya lockdown yang tak disertai dengan dukungan kesehatan yang kuat makan wabah virus tersebut akan terus menyebar. 

"Bahayanya lockdown adalah jika kita tidak menerapkan lengkap kesehatan masyarakat yang kuat, 

Ketika aturan pembatasan gerak dan lockdown dihentikan, maka bahaya penyakit akan muncul lagi," jelasnya. 

Aturan lockdown sendiri memang telah dilakukan oleh China dan negara Asia lainnya, yang kemudian diikuti oleh sebagian besar Eropa dan Amerika Serikat. 

Kebijakan yang telah diberikan pun meminta semua orang untuk bekerja dan belajar dari rumah, bahkan seluruh sekolah, restoran, dan tempat hiburan ditutup.

Tugasnya Berisiko Tinggi, Inilah Insentif dan Santunan Kematian untuk Dokter Meninggal karena Corona

Namun, pakar WHO itu pun mengungkapkan perbandingan antara negara - negara yang memilih sistem lockdown untuk melawan virus tersebut. 

Menurutnya kasus di China, Singapura, dan Korea Selatan yang menggalakkan pengujian pada setiap kemungkinan pasien Covid-19 telah berhasil menekan angka pertumbuhan khusus.

Akan tetapi kini justru Eropa yang menggantikan posisi Asia sebagai pusat pandemi.

"Setelah kami menekan transmisi, kami harus mencari virusnya.

Kita harus berjuang melawan virus," tegas Ryan.

Ilustrasi
Ilustrasi (shutterstock)

Salah satu cara untuk melawan wabah virus tersebut yakni dengan adanya vaksin Covid-19

Ryan pun mengatakan pihak terkait tengah mengembangkan beberapa vaksin tersebut dan sejauh ini baru vaksin dari AS yang sudah memulai uji coba pada manusia.

Namun, pertanyaan seputar berapa lama kita bisa mendapat vaksin itu belum dipastikan karena menurut Ryan kita harus realistis dalam menanggapinya. 

"Kita harus memastikan bahwa itu (vaksin) benar-benar aman digunakan,

Kita memperkirakan mungkin butuh waktu setidaknya setahun,

Vaksin pasti akan ditemukan, tapi untuk sekarang, kita harus melakukan apa yang bsia dilakukan sekarang," tutupnya.

Sebagai informasi, kasus yang telah terjadi di Eropa tepatnya Italia saat ini menjadi negara yang paling parah terkena virus SARS-CoV-2 di seluruh dunia.

Hingga Senin (23/3/2020) siang, jumlah terinfeksi di negara itu sebanyak 59.138 dengan total kematian 5.476.

Angka kematian di Italia pun menjadi angka tertinggi di dunia, apabila dibandingkan dengan China yang menginfeksi 81.093 dan korban tewas sejumlah 3.270 jiwa.

Sehingga Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Inggris bisa kewalahan menangani pasien yang terinfeksi Covid-19.

Tugas tenaga medis dapat menjadi ringan jika kita sendiri bisa menghindari interaksi sosial atau melakukan social distancing.

(TribunStyle.com/Heradhyta Amalia) 

Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Virus Corona, Kendalikan Kecemasan dan Sibukkan Diri

100 Tahun Lalu Ada Wabah Lebih Ngeri dari Corona, 100 Juta Penduduk Tewas Termasuk dari Indonesia

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
WHOvirus coronaCovid-19ChinaEropaberita vaksin virus corona terbaru hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved