Virus Corona
Libatkan 10 Negara, WHO Lakukan Pengujian Klinis Pada Empat Obat yang Berpotensi Sembuhkan Covid-19
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan bahwa telah dilakukan pengujian klinis empat obat yang berpotensi bisa menyembuhkan virus corona.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan bahwa telah dilakukan pengujian klinis empat obat yang berpotensi bisa menyembuhkan virus corona.
Pengujian klinis empat obat yang berpotensi bisa menyembuhkan virus corona tersebut melibatkan 10 negara.
Dalam keterlibatan 10 negara ini disebut dengan ‘solidarity trial’ atau uji solidaritas, diharapkan hal ini bisa mempercepat penemuan obat untuk virus corona.

Pasalnya, menurut Tendros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers hari Rabu (18/3/2020) kemarin, selama ini uji vaksin dan obat dari virus corona dilakukan dalam skala kecil dan metodologi yang berbeda-beda.
Hal ini membuat bukti yang ada saat ini belum cukup untuk menentukan mana obat yang paling efektif.
" Studi internasional yang besar ini dirancang untuk menghasilkan data kuat yang kita butuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling efektif. Kita menyebut studi ini sebagai Solidarity trial," ujarnya, seperti dilansir dari Kompas.com.
• Inilah Pesan WHO untuk Indonesia dalam Memerangi Virus Corona
• Turuti Permintaan WHO, Presiden Jokowi Akhirnya Umumkan Indonesia Darurat Nasional Virus Corona
Hingga saat ini, sebanyak 10 negara telah mengonfirmasi partisipasinya dalam pengujian klinis ini.
10 negara tersebut adalah Argentina, Baharain, Kanada, Perancis, Iran, Norwegia, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss dan Thailand.
Sedangkan obat yang akan diuji ada empat, yaitu obat antivirus remdesivir, kombinasi lopinavir dan ritonavir yang selama ini digunakan untuk HIV, kombinasi lopinavir, ritonavir dan iterferon beta, dan obat antimalaria klorokuin.
Keempat obat ini akan dibandingkan dengan perawatan standar yang sekarang diberikan pada pasien virus corona.
Ana Maria Henao-Restreoi, kepala unit penelitian dan pengembangan WHO berkata bahwa pengujian akan berfokus pada pertanyaan prioritas kunci untuk publik.
"Apakah obat ini akan mengurangi risiko kematian? Apakah obat-obatan ini akan mengurangi waktu pasien dirawat di rumah sakit, dan apakah pasien yang menerima salah satu obat butuh ventilation atau unit perawatan intensif (ICU)," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa WHO sengaja mendesain pengujian ini agar cukup sederhana untuk dilakukan oleh rumah sakit yang sudah kebanyakan pasien sekaligus.
Pengujian untuk jenis klorokuin akan dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan membandingkan klorokuin dengan perawatan standar dan dengan obat terkait lainnya yaitu hidroksiklorokuin.
• 5 Fakta Bima Arya Positif Corona, Terjangkit Setelah Kunjungan ke Turki, Bogor Berstatus KLB
• UPDATE Virus Corona di Indonesia Bertambah 60 Kasus Baru Jadi 369, 15 Sembuh, 32 Meninggal Dunia
• Kabar Baik! Balita Positif Corona di RSUP Dr Sardjito Yogya Dinyatakan Sembuh, Begini Kondisinya

Inilah Pesan WHO untuk Indonesia dalam Memerangi Virus Corona
Sebelumnya diberitakan, berikut ini adalah pesan WHO untuk Indonesia dalam menangani virus corona
Virus corona yang berawal dari Wuhan, China kini sudah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
Virus corona ini secara global telah menyebar ke sekitar 170 negara di dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menetapkan virus corona ini sebagai pandemi global karena penyebarannya yang sangat luas.
Berbagai negara di dunia juga sedang berusaha melakukan segala upaya agar dapat melawan pandemi virus yang telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.
Dilansir dari Kompas.com, Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih, menyebutkan bahwa sejak awal virus corona menyebar, banyak pelajaran yang bisa diambil oleh Indonesia dari negara-negara yang lebih dahulu melaporkan kasus virus corona.
Tetapi, hal yang paling penting dan ditekankan WHO pada Indonesia adalah untuk melakukan berbagai cara dengan tujuan utama menyelamatkan nyawa manusia.
• Turuti Permintaan WHO, Presiden Jokowi Akhirnya Umumkan Indonesia Darurat Nasional Virus Corona
• WHO Surati Presiden Jokowi, Menghimbau Pemerintah RI Umumkan Darurat Nasional Virus Corona
"Clear message (pesan yang jelas) dari WHO adalah menyelamatkan nyawa orang. Jadi priority (prioritas) pertama adalah saving lives," kata Diah dalam forum diskusi online bertajuk "Peran Masyarakat Sipil Hadapi Covid-19", Kamis (19/3/2020), seperti dilansir oleh Kompas.com.

Cara menyelamatkan nyawa orang versi WHO
Dalam pemaparannya, Diah menjelaskan cara terbaik untuk menyelamatkan orang versi WHO adalah dengan tidak menunggu semua hasil yang pasti berhasil saja terkait virus corona lantas mau bertindak.
Dengan kata lain, ia mengatakan bahwa kecepatan aksi atau tindakan benar-benar diperlukan untuk kondisi darurat saat ini.
"Kalau kita nunggu semuanya yang hanya pasti berhasil. Itu tidak akan cukup cepat menghadapi virus ini, juga menangani virus ini," ujar dia.
Agenda setting nasional
Menurut Diah, Indonesia harus melakukan agenda setting nasional dengan tetap melihat dan memperhitungkan konteks dan determinan atau faktor yang menentukan wabah corona.
Diah juga menyebutkan bahwa data, transparansi, akurasi laboratorium, sistem kesehatan dan perlindungan tenaga kesehatan merupakan determinan atau faktor yang menentukan agenda setting nasional di Indonesia.
Pemerintah atau pembuat kebijakan ini seharusnya menjadikan kesehatan masyarakat sebagai prioritas yang utama, meskipun dampak virus corona sudah masuk ke persoalan non kesehatan.
"Kita gak boleh ketuker-tuker (tertukar) bahwa harus jelas ini adalah mitigasi kesehatan untuk menyelamatkan hidup orang. Baru dampak ekonomi yang ada di dalamnya di-handle (diatasi)," tegasnya.
Menurut Diah, persoalan mitigasi kesehatan ini memang tidak perlu diragukan dan disampaikan secara transparan agar dipercaya oleh publik.
Dari determinan, transparansi dan kepercayaan publik, baru bisa dengan baik menentukan aksi yang seharusnya diambil oleh pemerintah juga masyarakat sipil.
Selain itu, satuan tugas kesehatan adalah salah satu jembatan yang baik antara irisan pemerintah dan masyarakat sipil.
Kedua elemen ini harus bekerjasama dan saling mendukung untuk menyelamatkan nyawa banyak orang.
Diah juga menekankan bahwa saat ini kita tidak bisa banyak bergerak sendiri-sendiri.
"Kolaborasi itu penting termasuk antara pemerintah dan masyarakat sipil, yang di dalamnya terdapat banyak elemen dan profesi yang harus dipertimbangkan kapasitas keilmuannya masing-masing," tutupnya.
(TribunStyle.com/Anggie)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan WHO untuk Indonesia dalam Hadapi Corona, Prioritaskan Kesehatan".
• Tembus 3400 Kematian, Italia Gunakan Truk Tentara Angkut Jenazah Virus Corona, Ini yang Terjadi
• Update Terbaru Virus Corona di Indonesia, Pasien Meninggal Melonjak Jadi 29 Orang, Jakarta Terparah