Sejarah Hari Ini
23 Maret dalam Sejarah: Lee Kuan Yew Meninggal, Singapura 7 Hari Berkabung Atas Kepergian Mantan PM
Pada 23 Maret 2015 lalu, Singapura kehilangan seseornag yang berperan penting dalam kemajuan Macan Asia, warga berkabung selama 7 hari saat ia wafat
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Agung Budi Santoso
Karena itulah, Lee menekankan untuk saling toleransi antar ras dan agama yang ada di sana.
Hal ini juga termasuk dalam bagian terpenting kemajuan Singapura membangun identitasnya sebagai negara.
3. Jumlah pengangguran menurun
Melalui beberapa cara, Lee akhirnya menemukan satu terobosan agar meningkatkan ekonomi Singapura.
Ayah Lee Hsien Loong ini menarik investasi asing ke Singapura.
Ternyata, usahanya ini mampu menurunkan tingkat pengangguran cukup signifikan.
Ia juga memberikan pelatihan kepada pekerja agar memiliki standar yang sama dan sistem kerja yang bagus.
4. Ubah peringat Singapura
Diketahui, pendapatan perkapita pada tahun 1960 hanya sebesar 427,9 dollar saja.
Namun pada 2013 melesat jauh sebesar 55.00 dollar.
Beberapa cara dilakukan Lee untuk mendapatkan hasil tersebut.
Mulai dari menjaga inflasi tetap rendah, pajak yang rendah, mata uang yang stabil, serta kualitas pendidikan yang tinggi.
Perdana Menteri pertama ini juga mendorong perkembangan dalam segi infrastruktur penting seperti rumag dan tempat pekerjaan.
Dengan cara inilah, Lee dapat mengubah Singapura yang mulanya pada lesu pada zaman kolonial menjadi pusat finansial terpenting di dunia. (TribunStyle.com/Nafis Abdulhakim)