Sejarah Hari Ini
23 Maret dalam Sejarah: Lee Kuan Yew Meninggal, Singapura 7 Hari Berkabung Atas Kepergian Mantan PM
Pada 23 Maret 2015 lalu, Singapura kehilangan seseornag yang berperan penting dalam kemajuan Macan Asia, warga berkabung selama 7 hari saat ia wafat
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Perdana Menteri Singapura yang sangat disegani semasa hidupnya ini menyisakan duka yang mendalam untuk warga Singapura.
Almarhum meninggal pada 23 Maret 2015 lalu, maka hari ini genap 5 tahun Singapura kehilangan sosok mantan perdana menteri yang kharismatik, tegas dan negarawan itu.
Hari ini, lima tahun lalu, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengumumkan situasi berkabung nasional selama tujuh hari.
Ini dilakukan dalam rangka belasungkawa wafatnya mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew yang membuat rakyat Singapura dirundung duka dan air mata.
Lee Kuan Yew juga merupakan orang yang berhasil membangun Singapura dari sebuah pulau kecil yang tidak memiliki sumber daya alam menjadi pusat perniagaan dan keuangan dunia.
• 22 Maret dalam Sejarah: Penyanyi Ricky Jo Meninggal karena Serangan Jantung, Diduga Ini Pemicunya
• 21 Maret Dalam Sejarah: Umar Wirahadikusumah Meninggal, Inilah Sosok Wapres Pertama dari TNI
• 20 Maret Dalam Sejarah: Vokalis The Beatles John Lennon Nikahi Yoko Ono, Liku Cinta Mereka Difilmkan
Dan kini Singapura berubah menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia yang disegani.
Sebagaimana diberitakan, Lee Kuan Yew wafat pada Senin 23 Maret 2015 lalu dalam usia 91 tahun.
Almarhum sebelum meninggal tengah dirawat secara intensif selama beberapa pekan di Singapore General Hospital.
Pengumuman hari berkabung selama tujuh hari ini langsung disuarakan oleh PM Lee Hsien Loong yang juga sebagai putra sulung Lee Kuan Yew.
Lee menyatakan, periode berkabung nasional akan berlangsung sejak tanggal kematian Lee Kuan Yew 23 Maret hingga 29 Maret 2015.
Dimana pada Minggu 29 Maret 2015 Lee Kuan Yew baru akan diberi upacara pemakaman dan dikremasi.
Terkait dengan hal tersebut, seluruh gedung pemerintahan Singapura diminta mengibarkan bendera setengah tiang selama periode tersebut.
Disebutkan acara berkabung keluarga disebutkan akan berlangsung selama dua hari pada tanggal 23-24 Maret di Sri Temasek.
Setelah itu pada 25-28 Maret, jenazah Lee Kuan Yew disebut disemayamkan di Gedung Paremen Singapura.
Dimana orang-orang, termasuk warga biasa dapat memberikan penghormatan terakhirnya.