Tragedi Susur Sungai
Alasan Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Muridnya Tak Diberi Alat Keselamatan: Airnya Cuma Selutut
Tiga pembina pramuka SMPN 1 Turi telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus hanyutnya sejumlah siswa ketika melaksanakan kegiatan susur sungai.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNSTYLE.COM - Tiga pembina pramuka SMPN 1 Turi telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus hanyutnya sejumlah siswa ketika melaksanakan kegiatan susur sungai.
Ketiga tersangka yang ditetapkan oleh Reskrim Polres Sleman adalah IYA (36) warga Caturharjo, Sleman yang juga sebagai guru olahraga, R (58) warga Turi yang juga guru seni budaya dan DS (58) warga Ngaglik.
Ketiganya dianggap bertanggung jawab atas kejadian tenggelam siswa saat susur sungai.
Mereka dianggap lalai karena tidak mengedepankan manajemen resiko meski telah memiliki sertifikat kursus mahir dasar (kmd) pramuka.
"Ketiga pembina ini sama sekali tidak ada kesiapan, sementara gejala alam sudah terbaca, cuaca mendung, dan ada tanda gerimis, dan siswa hanya bisa menurut," ungkap Wakapolres Sleman Kompol Akbar Bantilan.
• Sambil Tertunduk Pilu & Menahan Air Mata, Terungkap Alasan Pembina Pramuka Ngeyel Gelar Susur Sungai
"Ketiganya punya sertifikat dalam hal kepramukaan tapi kesiapan itu yang tidak dipikirkan dan berdampak pada siswa-siswi," imbuhnya.
Berdasar fakta lapangan, sebenarnya ada 7 pembina yang ikut dalam kegiatan pramukan di hari naas itu.
Namun hanya 4 orang yang ikut turun ke sungai bersama para siswa.
"Bisa dibayangkan 200-an siswa hanya diampu empat pembina," ucapnya
Sedangkan tiga tersangka ini justru tidak ikut. Padahal, lanjut Akbar, ide dan penentuan lokasi dari tiga orang ini.
Ia juga menjelaskan bahwa kepala sekolah sudah diperiksa dan dari keterangannya kepala sekolah tidak dilapori kegiatan susur sungai hari itu.
Kegiatan hari itu di luar kontrol sekolah.
Dan dalam kasus ini, poin yang ditekankan adalah pembina yang mengontrol dan menggiring 249 siswa dalam susur sungai Sempor.
"Justru IYA tidak ikut turun (ke sungai), bahkan pergi keperluan transfer uang di bank. Setelah kejadian baru datang untuk ikut membantu. Padahal kejadian itu sekejap, pembina yang ikut turunpun ikut terseret," bebernya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo menambahkan bahwa kegiatan Pramuka di SMPN 1 Turi dilakukan setiap hari Jumat mulai pukul 13.30-15.30.
• 4 Fakta Terbaru Tragedi Susur Sungai, Termasuk Murkanya Sri Sultan Pada Kepsek: Tidak Ada Alasan!