Keraton Agung Sejagat
Keraton Agung Sejagat Meresahkan, Keraton Djipang Disebut Kerajaan Blora Untuk Pengembangan Wisata
Berbeda dengan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Keraton Djipang punya orientasi untuk pengembangan parawisata.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Kemunculan kerajaan baru di Purworejo menyita perhatian publik karena menggelar kirab selama beberapa hari yang diikuti ratusan orang.
Kerajaan yang menamakan diri Keraton Agung Sejagat itu dipimpin Toto Santosa.
Toto ditangkap polisi karena diduga menipu pengikutnya.
Dia mewajibkan pengikutnya menyerahkan uang hingga Rp 30 juta setiap bulan.

• Jadi Tempat Wisata Dadakan, Ini Foto-foto Penampakan Keraton Agung Sejagat yang Viral
• Tangisi Nasibnya yang Kini Pakai Baju Tahanan, Ratu Kerajaan Agung Sejagat Purworejo Minta Keadilan
Bahkan, ada pengikut yang menyetor hingga Rp 110 juta dengan iming-imingi jabatan dan gaji dollar.
Diketahui, Toto memiliki kontrakan di Sleman.
Di sana dia membuka angkringan.
Berbeda dengan Keraton Agung Sejagat, di Blora Jawa Tengah juga muncul kerajaan yang diberi nama Keraton Djipang.
Namun ada perbedaan yang mencolok antara Keraton Agung Sejagat dengan Keraton Djipang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sejak 2014 muncul kerajaan baru di Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah.
Kerajaan itu bernama Keraton Djipang.
Berbeda dengan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Keraton Djipang punya orientasi untuk pengembangan parawisata.
Menurut Ganjar, keberadaan Keraton Djipang tidak meresahkan masyarakat dan tidak ada keributan yang terjadi di sana.
Namun, dia menyatakan akan tetap ada pemeriksaan untuk keraton itu.
"Maka nanti biar dicek oleh Kesbangpolinmas kami," ujar Ganjar di Semarang, Kamis (16/1/2020).