Fakta Tentang Trauma Masa Lalu, Ternyata Bisa Turunkan Daya Ingat
Trauma yang dialami ternyata dapat menurunkan daya ingat karena fungsi amigdala pada otak yang meningkat dan hipokampus yang menurun.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Trauma yang dialami ternyata dapat menurunkan daya ingat karena fungsi amigdala pada otak yang meningkat dan hipokampus yang menurun sehingga akan membuat kita kesulitan untuk mengingat.
Kita semua pernah menghadapi hal yang besar dan di luar kemampuan kita di masa lalu.
Beberapa orang mengalami trauma dengan apa yang pernah terjadi di masa lalu yang tidak bisa dilupakan.
Trauma bisa disebabkan oleh kejadian seperti bencana, kekerasan yang dialami, kecelakaan, dan bisa juga karena masalah percintaan yang gagal.
• 5 Keadaan yang Bisa Memicu Perasaan Cemas dan Sedih Bahkan Depresi, Dari Trauma Hingga Kelelahan
• Berjuang Bertahun-tahun, Lady Gaga Ungkap Kisah Trauma karena Pelecahan Seksual
Trauma terjadi akibat kejadian luar biasa di masa lalu, namun menimbulkan efek terus-menerus jika tidak segera dipulihkan.
Selain menyerang secara psikologis, trauma ternyata bisa mengakibatkan meningkatnya risiko penyakit kronis.
Selain meningkatkan risiko penyakit kronis, trauma juga bisa mengakibatkan penurunan daya ingat, berikut ini penjelasannya.
- Trauma bisa melemahkan sistem saraf

Trauma yang berkepanjangan dan tidak mendapatkan perawatan yang baik bisa menyebabkan melemahnya sistem saraf di seluruh tubuh.
Bahkan trauma bisa menurunkan kemampuan otak untuk mengingat sesuatu.
- Berhubungan dengan otak

Trauma berhubungan dengan otak sebagai pusat koordinasi tubuh pada manusia.
Otak juga berperan dalam menyimpan memori dalam kehidupan.
Memori yang tersimpan dalam otak sangat banyak mulai dari senang, sedih, dan bahkan trauma.
- Disebabkan oleh stres yang berlebihan

Tiga area dalam otak berpengaruh saat kita sedang stres, yaitu amigdala, hipokampus, dan korteks prefrontal.
Amigdala adalah area untuk merekam pengalaman emosional, sedangkan hipokampus adalah area untuk membentuk memori jangka panjang.
- Hubungan antara trauma dan daya ingat

Dilansir dari Dialogues in Clinical Neuroscience, seorang yang mengalami gangguan stres pasca trauma, atau post-traumatic stress disorder, akan mengalami fungsi amigdala dalam otak dan ukuran hipokampusnya akan mengecil.
Itulah mengapa saat trauma, kita akan menjadi emosional karena amigdala yang aktif dan di saat yang sama hipokampus mengecil sehingga menurunkan daya ingat dan mudah lupa dengan apa yang baru saja terjadi.
Menurunnya daya ingat juga bisa disebabkan oleh kadar kortisol yang tinggi.
Sel hipokampus akan rusak karena kortisol yang tinggi sehingga membuat kita akan sulit mengingat.(TribunStyle.com/Anggie)
5 Keadaan yang Bisa Memicu Perasaan Cemas dan Sedih Bahkan Depresi, Dari Trauma Hingga Kelelahan
TRIBUNSTYLE.COM - Depresi bisa dipicu dari perasaan cemas dan sedih yang muncul dari beberapa hal, seperti trauma di masa lalu dan kehilangan orang yang disayangi.
Merasa cemas dan sedih adalah hal yang sering terjadi pada orang-orang.
Kesedihan adalah hal yang wajar terjadi pada manusia tetapi juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Perasaan sedih yang berkepanjangan bisa jadi merupakan tanda depresi atau kecemasan.
Bahkan kombinasi dari keduanya adalah tanda dari munculnya depresi.
Alasan dari kemunculan perasaan cemas terkadang tidak jelas.
Tetapi ada kejadian umum yang bisa menyebabkan orang merasa cemas dan sedih.
Berikut ini adalah hal yang bisa memicu munculnya perasaan sedih dan cemas.
- Kehilangan orang yang dicintai

Kehilangan orang yang kita cintai tentu saja bisa memicu perasaan sedih dan cemas.
Kepergian orang yang kita cintai entah karena meninggal dunia atau meninggalkan kita karena telah bersama yang lain memang bisa membuat kita terpukul.
Hal ini bisa memunculkan perasaan sedih dan cemas yang berkepanjangan dan menjadi kemungkinan penyebab depresi.
- Merasa lelah

Merada lelah dengan sesuatu yang kita kerjakan secara terus-menerus juga akan memicu timbulnya depresi.
Perbanyak istirahat dan olahraga akan membantu kita mengatasi perasaan lelah yang bisa menimbulkan rasa cemas dan sedih.
Dalam beberapa kasus, perasaan lelah, cemas dan sedih bisa menyebabkan depresi.
- Sedang melewati masa transisi

Jika perasaan sedih dirasakan pertama kali atau masih baru, mungkin kita sedang masuk ke tahap transisi dalam kehidupan.
Orang akan mengalami perubahan dalam hidup dan memerlukan penyesuaian terhadap perubahan tersebut.
Hal inilah yang bisa menimbulkan rasa cemas dan sedih, bahkan bisa menjadi faktor pemicu depresi.
- Memiliki trauma

Traumatis yang masih menghantui pikiran akan membuat orang merasa menderita.
Hal ini bisa menjadi salah satu pemicu depresi dan akan sulit keluar dari perasaan cemas dan sedih.
Jika kita memiliki kesulitan di masa lalu, percayalah sesuatu yang baik akan menghampiri kita di masa depan.
- Kesepian

Penyebab klinis dari kesedihan dan rasa cemas salah satunya adalah kesepian.
Kesepian sering kali dikaitkan dengan penolakan atau pengabaian, walaupun itu belum tentu benar.
Kekhawatiran akan diri jika tidak diprioritaskan oleh orang laimn akan membuat orang menjadi tenggelam dalam ketidaknyamanan yang bisa menimbulkan rasa sedih, cemas bahkan depresi.(TribunStyle.com/Anggie)
5 Keadaan yang Bisa Memicu Perasaan Cemas dan Sedih Bahkan Depresi, Dari Trauma Hingga Kelelahan
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 5 Keadaan yang Bisa Memicu Perasaan Cemas dan Sedih Bahkan Depresi, Dari Trauma Hingga Kelelahan.