Jangan Takut Berbicara Tentang Pendidikan Seksualitas Pada Anak, Ini 5 Langkah Anjuran dari Ahli
Sebagai orang tua jangan takut berbicara tentang pendidikan seksualitas pada anak. Ini 5 langkah anjuran dari ahli.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Irsan Yamananda
Bila menemukan kesulitan, orang tua bisa mengajak anak untuk menemui ahli kesehatan atau dokter yang mengerti akan hal ini.
Sehingga anak dan orang tua mendapatkan informasi yang tepat sesuai dengan masalah yang dialami.
- Berbicara dengan anak
Berani untuk memulai percakapan tentang edukasi seksual dengan anak adalah hal penting.
Ketika menjadi orang tua, mulailah menjadikan kesehatan reproduksi dan seksual sebagai salah satu topik yang dibicarakan bersama anak-anak.
• 10 Gangguan Kesehatan yang Paling Umum Dirasakan Generasi Millenial, Depresi Hingga Diabetes Tipe 2
• Millenial Kerap Begadang, Ini Dampak Buruk Tersembunyi Jika Kurang Tidur, Termasuk Bikin Minder!
- Saling Menghargai
Saling menghargai merupakan hal penting dalam komunikasi masalah reproduksi dan seksual.
Saling menghargai adalah hal prioritas, terlebih lagi ketika anak memutuskan untuk membicarakan seputar kesehatan reproduksi dan seksual kepada orang tuanya.
Jangan pernah mentertawakan apalagi menyudutkan atau menghakimi mereka.
Dengarkan dan berikan informasi yang cukup sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab atas diri sendiri, pasangan, dan keluarga.
Orang tua diharapkan dapat memberikan pengertian kepada anak untuk bijak dalam menjalin hubungan pertemanan dan percintaan.
• 5 Olahraga yang Bisa Dilakukan di Atas Kasur, Cocok Untuk Kamu yang Mageran dan Hobi Rebahan
• 5 Faktor Alasan Kamu Terlalu Sering Kentut, Terlalu Banyak Minum Soda hingga Makanan Olahan
- Jadikan keterbukaan dan pemeriksaan sebagai rutinitas
Mulai melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Bagi para orang tua, jika anak remaja mengalami masalah seksual, segera temui dokter ahli, agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat sedini mungkin.
Sehingga anak bisa terhindar dari dampak yang tidak diinginkan dikemudian hari.
Sering kali, akibat kurangnya pemahaman, anak-anak dapat mengalami masalah seputar kesehatan reproduksi mereka. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).