Sindir Farhat Abbas Eks Nia Daniati Terbang ke Markas PBB di Swiss, Hotman Paris Beri Saran Khusus!
Hotman Paris beri sindiran terkait keberangkatan Farhat Abbas ke Markas PBB di Swiss hingga memberikan saran khusus
Penulis: sulastri
Editor: Irsan Yamananda
"Pilih benar-benar orang yang mencintai HAM antara lain yang sayang anak, memberikan nafkah kepada anak, dan tidak terlibat dalam berbagai kasus cerai, cerai, cerai," kata Hotman Paris menggebu-gebu.
• Produser Acara Hotman Paris Show Beri Pesan Menohok Untuk Elza Syarief yang Dilabrak Nikita Mirzani
Dilansir dari Grid.ID, Farhat memang santer diberitakan menelantarkan anak sulungnya yang bernama Gusti Rayhan, hasil dari pernikahan sirinya dengan istri pertama.
Sementara itu, Farhat juga sudah 3 kali kawin-cerai dengan catatan riwayat perselingkuhan beberapa kali.
Hotman Paris juga menilai jika yang menjadi perwakilan PBB untuk memaparkan tentang HAM adalah seseorang yang pernah bercerai justru akan menjadi bahan tertawaan.
Ini karena secara tidak langsung seseorang yang pernah bercerai itu termasuk dari bagian yang tak menghormati HAM.
Hotman Paris memberikan pernyataan sedemikian rupa karena tak menginginkan nama Indonesia tercoreng begitu saja.
"Karena kita akan ditertawakan, kalau ternyata orang yang kita kirim tidak melambangkan perilaku yang menghormati HAM," kata Hotman Paris.
"Ini hanya saran, ini menyangkut nama bangsa Indonesia dan nama saya juga salam Hotman Paris," kata Hotman Paris.
Pada unggahan berikutnya, Hotman Paris juga menyarankan supaya yang menjadi perwakilan di PBB bisa fasih bahasa Inggris.
"Saran saya yang kedua, apabila mengirim utusan ke luar negeri, pastikan utusan tersebut bisa berbahasa Inggris," ungkap Hotman Paris.
"Terutama kalau datang ke PBB jangan sampai kirim orang yang tidak bisa bahasa Inggris," lanjutnya.
Saran itu disampaikan bukan berarti Hotman Paris iri dan ingin menjadi bagian dari perwakilan di PBB.
Melainkan, Hotman Paris menyampaikan hal itu sebagai bentuk kepeduliannya terhadap bangsanya sendiri.
"I can't believe if Indonesia said somebody who can not speak in english (aku tak bisa percaya jika Indonesia disebut seseorang yang tidak bisa berbahasa Inggris -red)," jelas Hotman Paris.
"Bagaimana jadinya nanti itu kelihatan dari jam terbang dan background seseorang."