Hotman Paris Gencar Menyindir Farhat Abbas Bertandang ke PBB, Begini Reaksi Menohok Eks Nia Daniati
Farhat Abbas memberikan tanggapan terkait Hotman Paris Hutapea yang memberi sindiran bertubi-tubi lantaran bertolak ke markas PBB di Swiss
Penulis: sulastri
Editor: Mohammad Rifan Aditya
Hotman Paris Hutapea gencar menyindir Farhat Abbas bertandang ke markas PBB di Swiss.
Bahkan Hotman Paris Hutapea tak mau jika Indonesia ditertawakan karena mengirimkan perwakilan yang kurang kompeten dibidang HAM.
Menanggapi sindiran Hotman Paris Hutapea, Farhat Abbas pun akhirnya memberikan jawaban menohok.
TRIBUNSTYLE.COM - Hotman Paris Hutapea semakin gencar menyindir mantan suami Nia Daniati yang kini bertolak ke markas PBB untuk memaparkan tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
Rupanya keberangkatan Farhat Abbas ke Swiss adalah untuk mendampingi Bupati Banggai, Herwin Yatim menghadiri acara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal ini terlihat dari unggahan Farhat Abbas pada Minggu (8/9/2019) melalui akun Instagram @farhataabbasofficial.
"Halo saya bersama Pak Herwin Yatim, Bupati Banggai untuk berangkat ke Swiss, dalam rangka bapak akan membuat paparan tentang HAM ya sepertinya, sebagai kabupaten yang peduli tentang HAM (Hak Asasi Manusia)," kata Farhat Abbas.
• Serang Nikita Mirzani, Poppy Kelly Tak Diakui Anak Elza Syarief, Apa Kata Sahabat Farhat Abbas?
• Tak Mau Elza Syarief Berkonflik dengan Rival Farhat Abbas, Poppy Kelly Minta Damai Pada Hotman Paris
Terkait hal itu, Hotman Paris Hutapea kembali memberikan argumen soal Farhat Abbas yang kini menjadi salah satu partisipan di PBB.
Hotman Paris Hutape mengaku tak rela bila Indonesia sampai ditertawakan karena mengirim wakil yang kurang kompeten untuk memaparkan Hak Asasi Manusia (HAM) di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Pengakuan Hotman Paris ini terlihat dari akun Instagramnya @hotmanparisoffical pada Senin (9/9/2019).
Dalam unggahan tersebut, Hotman Paris meminta agar pihak terkait seperti lembaga pemerintahan, perusahana swasta, atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) benar-benar selektif untuk mengutus seseorang menjadi wakil Indonesia di PBB.
Hotman Paris menginginkan agar kandidat-kandidat yang telah dipilih merupakan orang yang berkompeten di bidang Hak Asasi Manusia.
"Cegah jangan sampai nama Indonesia ditertawakan di luar negeri," jelas Hotman Paris.
"Apabila ada kegiatan, seminar atau acara terkait Hak Asasi Manusia di luar negeri, agar lembaga pemerintah atau perusahaan swasta atau LSM yang mengirim utusan mewakili Indonesia di PBB membicarakan HAM."