Viral Hari Ini
Kisah Pilu Kakek Buta Karena Kerja Keras, Miliki Dagangan Pasir Tapi Direlakan Demi Bangun Desa
Kisah pilu seorang kakek buta karena kerja terlalu keras dari Ngawi, miliki dagangan pasir tapi direlakan demi membangun desa.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Amirul Muttaqin
Kisah pilu seorang kakek buta karena kerja terlalu keras dari Ngawi, miliki dagangan pasir tapi direlakan demi membangun desa.
TRIBUNSTYLE.COM - Hidup itu terkadang memang tak adil, tapi semua patut disyukuri.
Seperti seorang kakek bernama Mbah Wardi tunanetra dari Ngawi, Jawa Timur ini yang menghadapi kenyataan tersebut tak membuatnya patah semangat.
Dilansir dari Kompas via Suar.ID pada (4/9/2019) meskipun Mbah Wardi mengalami kebutaan total sejak berusia 35 tahun, kegiatan sehari-hari Mbah Wardi (70) tak beda dengan warga kampung lainnya.
Mulai dari mencari pasir di sungai, menjadi buruh tani hingga berdagang rongsok pernah dilakukan oleh kakek ini.
Ia dikabarkan sering berdagang sepeda dan sejumlah alat elektronik bekas lainnya demi bertahan hidup.
• Anak Ini Idap Penyakit Kulit Langka Hingga Jarinya Tersambung, Aku Sudah Menyerah Dengan Hidupku
• Kasus Mahasiswa ITB Bunuh Diri, Sebelum Meninggal Sempat Tulis Pesan Terakhir di Laptopnya

Meskipun mengalami kebutaan, Mbah Wardi tidak pernah menggunakan tongkat untuk berjalan.
"Kalau mau jalan mengingat dulu arahnya, membedakan jalan pakai kaki," ujar Mbah Wardi saat ditemui Kompas.com, Selasa (3/9/2019).
Dia mengaku cukup hafal dengan jalan-jalan di desanya.
Bahkan, dia masih mengingat jalan di lima desa sekitar Jambangan.
Pada tahun 1982 kedua matanya mulai berair, gatal serta panas dan ini adalah permulaan dimana ia mulai tak bisa melihat.
Meski sempat mendapatkan perawatan hingga ke rumah sakit umum di Yogyakarta, perlahan kemampuan melihat Mbah Wardi mulai kabur.
Akhirnya ia mengalami kebutaan total karena hal tersebut.
• Ambil Telur di Kandang, Wanita Ini Dipatuk Ayam Jagonya Sendiri hingga Tewas, Kisahnya Viral
Dari diagnosis dokter mata di Kota Madiun, kebutaan yang dialami Wardi tersebut terjadi karena saraf mata mengalami kerusakan yang diakibatkan kerja yang terlalu keras.
Karena lahir dari keluarga yang tidak mampu, Wardi harus bekerja keras sebagai buruh tani dan buruh penggali pasir.