Awas Bahaya Blue Light pada Kulit Wajah yang Perlu Diketahui dan Cara Menguranginya Menurut Ahli
Selain berdampak buruk bagi mata, sinar blue light yang ada pada gadget juga berbahaya bagi kulit.
Penulis: Anggia Desty
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Peneliti yang dilakukan oleh dr. Nadine Pernodet dari Estée Lauder menjelaskan sinar biru atau blue light juga mempengaruhi ritme alami circadian sel-sel kulit.
Saat seseorang kehilangan waktu untuk beristirahat karena terlalu sering terpapar sinar blue light, siklus regenerasi sel kulit akan terganggu yang akan berdampak pada proses perbaikan kondisi kulit.
Seorang dermatolog dan pemilik brand skincare Murad, Dokter Murad mengatakan bahwa 4 hari kerja dengan durasi 8 jam per hari di depan komputer setara dengan terpapar sinar matahari di siang hari selama 20 menit.
Bila seseorang terlalu lama terpapar sinar atau layar pada barang elektronik atau gadget ternyata perlu diwaspadai.
Selain sinar UV dari matahari, ternyata pancaran sinar blue light juga berbahaya.
Tribunstyle.com merangkum dari berbagai sumber, sinar blue light sendiri merupakan partikel elektromagnetik yang bergerak dalam gelombang.
Gelombang tersebut memancarkan energi, dimana semakin pendek gelombang tersebut, makan semakin besar energinya.
Setiap gelombang direpresentasikan oleh warna yang berbeda, dan dikelompokkan ke dalam beberapa kategori seperti gamma, UV, visible light, atau infrared yang tergabung ke dalam electromagnetic spectrum.
Mata manusia hanya sensitif terhadap 1 bagian dalam spektrum tersebut, yaitu visible light.
• Konsumsi Jus Seledri Dapat Mengurangi Jerawat, Begini Penjelasan Ahli Gizi
• Usai Facial, 4 Hal Ini Perlu Dilakukan untuk Menghindari Iritasi dan Cara Mengatasi Iritasi Kulit
Blue light merupakan sinar yang terdapat dalam spektrum cahaya yang bisa terlihat oleh mata manusia, dengan gelombang yang paling pendek dan memproduksi energi yang sangat besar.
Oleh karena itu, dampak blue light sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan mata.
Blue light dapat ditemukan pada benda-benda elektronik atau gadget, mulai dari smartphone, laptop, tablet, televisi, serta pada lampu LED atau fluorescent, dan sinar matahari.

Namun, di era teknologi seperti saat ini, penggunaan smartphone atau laptop paling banyak digunakan dan berada didekat manusia.
Selain berdampak buruk bagi mata, sinar blue light yang ada pada gadget juga berbahaya bagi kulit.
Dilansir dari laman Harper's Bazaar, seorang dermatolog dan pemilik brand skincare Murad, Dokter Murad mengatakan bahwa 4 hari kerja dengan durasi 8 jam per hari di depan komputer setara dengan terpapar sinar matahari di siang hari selama 20 menit.