Viral Hari Ini
Pria yang Bopong Jenazah Ponakannya Berharap Aturan Ambulans Diubah & Call Center RS Lebih Sigap
Pria yang membopong jenazah ponakannya karena tidak difasilitasi ambulans Puskesmas Cikokol, Tangerang mengungkapkan harapannya.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Pria yang membopong jenazah ponakannya karena tidak difasilitasi ambulans Puskesmas Cikokol, Tangerang mengungkapkan harapannya.
Pria itu diketahui bernama Supriyadi (40) sedangkan almarhum ponkanannya bernama Muhammad Husen (8).
Muhammad Husen merupakan korban yang tenggelam di sungai Cisadane.
Paman Husen, Supriyadi terpaksa menggendong jenazah keponakannya keluar dari Puskesmas Cikokol karena tidak diperkenankan menggunakan ambulans.
Supriyadi berharap agar peraturan untuk menggunaan ambulans diubah.
• Viral Bocah Pemulung yang Dikira Meninggal Karena Kelaparan Ternyata Masih Hidup, Ini Kondisinya
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Supriyadi tidak difasilitasi ambulans dari Puskesmas Cikokol untuk ponakannya lantaran sesuai dari standard operasional prosedur (SOP) ambulans yang hanya boleh untuk pasien rujukan.
Paman Husen berharap agar regulasi tersebut bisa diubah, terutama untuk hal yang mendesak, termasuk pengantaran jenazah.
"Ya saya berharap peraturan ambulans itu diubah untuk hal yang mendesak," ujar Supriadi saat dihubungi Minggu (25/8/2019), dikutip TribunStyle.com dari TribunJakarta.com.
Menurut Supriyadi, mengantar jenazah juga merupakan hal yang mendesak lantaran harus segera dikebumikan.
• Bocah Pemulung Viral Dikira Meninggal Ternyata Masih Hidup, Tangis Ayahnya Pecah: Maafin Bapak Nak
Tidak hanya itu, Supriyadi juga menyinggung pihak rumah sakit yang memiliki nomor call center ambulans namun justru tidak sigap pelayanannya.
Sebelumnya, pihak keluarga sempat menghubungi beberapa nomor call center ambulans, namun hanya satu yang merespons.
Satu yang dapat terhubung itu juga terkendala sinyal dalam komunikasinya.
Dikatakan Supriyadi, masalah sebenarnya itu ada pada nomor call center yang tidak sigap.
"Yang masalah sebenarnya nomor call center itu yang tidak sigap dalam memberikan pertolongan," ujarnya.
Mengenai kejadian tersebut, Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah dikatakan Supriyadi sudah mengubunginya.