Kesaksian Pengantin yang Selamat pada Pengeboman Pesta Pernikahan di Afganistan, Diserang ISIS
Kesaksian pengantin yang selamat pada pesta pernikahan di Afghanistan berakhir berdarah, setelah diserang bom bunuh diri ISIS.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Irsan Yamananda
Lokasi pengeboman itu juga dekat dengan istana Darul Aman, tempat direncanakannya perayaan Hari Kemerdekaan Afganistan pada Senin (19/8/2019).
Awal bulan ini pada 7 Agustus dilaporkan 14 orang tewas dan 145 lainnya luka-luka di distrik yang sama.
Hal ini disebabkan oleh tiga penyerang bom bunuh diri di gerbang kantor markas kepolisian setempat.
Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada 7 Agustus tersebut.
Kesaksian Korban Selamat Serangan Bom Bunuh Diri di Pesta Pernikahan
Serangan di Kabul barat itu dihadapi Afganistan di tengah perundingan antara Amerika Serikat dan Taliban untuk mengurangi jumlah militer AS di Afganistan.
Melansir AFP, Minggu (18/8/2019), pahit harus dirasakan oleh pengantin, keluarga, dan juga tamu-tamu mereka.
• VIDEO VIRAL - Paskibra di NTT Terjatuh Saat Panjat Tiang Bendera Untuk Perbaiki Tali yang Menyangkut
Pengantin pria ingat salam dari tamu yang tersenyum di sore hari, sebelum melihat tubuh mereka dibawa dengan kondisi menyedihkan beberapa jam kemudian.
"Serangan itu mengubah kebahagiaan saya menjadi sedih", kata seorang pria bernama Mirwais kepada stasiun TV lokal Tolo News.
"Keluargaku, pengantinku terkejut, mereka bahkan tidak bisa bicara. Pengantinku pingsan," katanya.
"Aku kehilangan saudaraku, aku kehilangan teman-temanku, aku kehilangan kerabatku. Aku tidak akan pernah melihat kebahagiaan dalam hidupku lagi."
Juru bicara kementerian dalam negeri Nasrat Rahimi mengatakan seorang pembom bunuh diri melakukan serangan itu, dengan setidaknya 63 orang tewas dan 182 lainnya cedera.
• Viral Seorang Nenek di Pekalongan Masih Ikut Lomba 17 Agustus, Semangatnya Tuai Pujian
• VIRAL Video Pelajar SMP Dibully 3 Temannya di Banyuwangi, Bupati Turun Tangan dan Lakukan Ini
"Di antara yang terluka adalah wanita dan anak-anak," kata Rahimi.
"Para tamu pernikahan sedang menari dan merayakan pesta ketika ledakan terjadi," kenang Munir Ahmad (23) yang terluka parah sementara sepupunya jadi korban tewas.
"Setelah ledakan itu, terjadi kekacauan total. Semua orang berteriak dan menangis untuk orang yang mereka cintai," katanya dari tempat tidurnya di sebuah rumah sakit setempat.
"Kami pingsan setelah ledakan itu, dan kami tidak tahu siapa yang membawa kami ke rumah sakit," isak Quresh, yang kehilangan satu saudara lelaki dan dia sendiri terluka. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Like dan Subscribe Ya!