Hanya Karena Tak Bisa Dandan saat Pergi ke Kondangan, Seorang Suami Tega Pukuli Istrinya Pakai Helm
Badur menganiaya istrinya, Melinda Abriani (23) hanya karena menganggap sang istri tak bisa berdandan saat diajak ke acara hajatan atau kondangan.
Editor: Ika Putri Bramasti
Badur menganiaya istrinya, Melinda Abriani (23) hanya karena menganggap sang istri tak bisa berdandan saat diajak ke acara hajatan atau kondangan.
TRIBUNSTYLE.COM - Setiap perempuan pasti menginginkan memiliki penampilan yang menarik dan juga cantik.
Terlebih untuk perempuan yang telah bersuami.
Sudah pasti ia ingin terlihat cantik di depan suaminya.
Akan tetapi, tak semua perempuan memiliki keterampilan merias wajah atau berdandan agar terlihat lebih cantik dan juga enak dipandang.
• Perempuan Ini Berdandan Dulu Sebelum Dibawa ke Polrestabes, Begini Respon Polisi di dekatnya
Meski begitu, harusnya suami menerima kekurangan istri dan tetap mendukung segala yang ia lakukan dan yang sang istri bisa.
Akan tetapi, hal tersebut seolah tak berlaku bagi Badur (31), warga Kecamatan Kedungwuni.
Badur harus diperiksa pihak kepolisian karena menganiaya sang istri.

Akibat kekerasan yang dilakukan Badur, sang istri yang diketahui bernama Melinda mendapat luka di wajah dan lutut.
• Dandan Ala Orang Kantor, Penjual Mi Lidi di Pekalongan Viral karena Ganteng, Banyak yang Ajak Selfie
Kepada petugas Melinda menuturkan, usai mendatangi acara hajatan di Kecamatan Kedungwuni pada Sabtu (19/1), ia bersama Badur pulang menuju kos yang terletak di Desa Podo Kecamatan Kedungwuni.
"Dalam perjalanan saya dimarahi, alasannya dandanan saya membuatnya malu. Dan suami saya menusuk nusuk lutut saya menggunakan kunci berulang kali," jelasnya, Rabu (23/1/2019).
Sesampainya di kos Melinda mengatakan, suaminya menghantamkan helm ke wajahnya hingga darah mengalir dari hidungnya.
"Saya juga ditendang di bagian kening. Karena ketakutan saya pergi kerumah tetangga untuk menginap dan saya ceritakan kajadian yang menimpa saya," paparnya.
Pihaknya menceritakan, Minggu (22/1) sang suami mendatangi rumah tetangganya untuk menjemput Melinda.
"Awalnya saya menolak untuk dijemput, namun saya diancam akan dibunuh apabila tidak menurut untuk pulang ke kos karena takut saya menurutinya," ujarnya.