Polemik PPDB, Lebih Banyak yang Diuntungkan atau Dirugikan? Ini Kata Para Praktisi Pendidikan Solo
Sistem zonasi di Kota Suarakarta masih menimbulkan polemik, berikut ulasan dari para praktisi pendidikan dalam acara Diskusi Mewah Tribunnews
Penulis: Octavia Monalisa
Editor: Amirul Muttaqin
" Sistem PPDB secara online, menurut saya ini masih setengah hati.
"Harusnya kalau memang PPDB online nggak terjadi tu penumpukkan orang antri sampai
nginep-nginep," tambahnya.
Sistem zonasi PPDB ini dirancang dengan harapan memberikan keadilan di bidang pendidikan bagi semua anak bangsa.
Namun para pemimpin rupanya lupa jika ada anak bangsa juga yang turut menjadi korban dengan sistem tersebut
Bambang Saptono yang juga hadir, tak lupa menyerukan kekesalannya sebagai salah satu orangtua murid.
Dirinya mengatakan bahwa sistem zonasi PPDB ini seharusnya juga mempertimbangkan kondisi psikis pada anak.

• Ribuan Peserta Ikuti Tes Potensi Akademik PPDB SMP Jalur Zonasi Kawasan Surabaya Hari Ini
Pria paruh baya ini mengatakan dirinya yang bertempat tinggal di wilayah Sondakan harus menerima kenyataan jika anaknya tidak diterima di SMA N 4 Surakarta, yang berada dekat dengan rumahnya.
Dan ternyata anaknya justru diterima di sekolah di luar Kota Surakarta.
" Zonasinya kalau kaya begini tu gimana? faktor psikis anak tolong diekspos ini beban yang paling berat.
"Itu punya dampak yang besar sekali, kecewa dipaksakan untuk sekolah di tempat yang dia tidak suka.
• VIRAL VIDEO Siswa Beprestasi Bakar Piagam, Gagal Masuk Sekolah Favorit karena Sistem Zonasi
"Kalau untuk orangtua saya masih bisa mengendalikan." jelas Bambang Saptono.
Meski sistem zonasi PPDB memiliki tujuan dan harapan yang bauik untuk kemajuan pendidikan Indonesia, namun rasanya pemerintah musti banyak berbenah.
Masih banyak tahap yang musti pemerintah lakukan untuk dapat benar-benar melaksanakan sistem zonasi PPDB ini
tersebut.
(TribunStyle/Octavia Monalisa)
Follow Facebook TribunStyle :
Subscribe Channel YouTube TribunStyle :