Viral Hari Ini
Cerita Pilu Kebakaran Pabrik Korek Api, 25 Karyawan Tewas, Terjebak Api Sangat Sulit Selamatkan Diri
Cerita Pilu Kebakaran Pabrik Korek Api, 25 Karyawan Tewas, Terjebak Api Sangat Sulit Selamatkan Diri
Editor: Agung Budi Santoso
Karena tidak bisa dihubungi lagi, polisi mulai curiga dan menilai Indra mau melarikan diri.
Polisi langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap Indra di kawasan Sunggal.
Hasil penyelidikan diketahui, upah yang diterima rata-rata pekerja sebesar Rp 500.000 sampai Rp 700.000 per bulan.
Seluruh operasional pabrik yang dimiliki PT Kiat Unggul ditutup dan mandornya diamankan untuk dimintai keterangan.
Nugroho mengatakan, sedang mendalami alasan kenapa ketiga pabrik perakit mancis itu menjadi satu dengan pabrik induk di Diski.
"Bisa jadi untuk menghindari pajak, menghindari kepesertaan BPJS para pekerja, dan bisa jadi untuk mengupah karyawan di bawah UMR," kata Nugroho.
Tidak ada standar keselamatan

Pihaknya juga masih menyelidiki terkait izin merek yang digunakan.
Menurut dia, umumnya merek mancis adalah Tokai. PT Kiat unggul memproduksi mancis merek Toke.
Ciri khasnya, tabung gas lebih tipis. Katanya lagi, kebocoran tabung ketika uji coba pemantik dan besar api sudah sering terjadi. Biasanya kalau bocor, dilempar ke lantai dan diinjak pakai sandal atau sepatu.
"Ini sesuai keterangan pekerja yang selamat berinisial AY. Jadi tidak ada standar keselamatan karyawan di pabrik itu," tegas Nugroho.
Seperti diberitakan, kebakaran yang melanda pabrik korek api gas ini diduga akibat ledakan tabung gas mancis.
Api dengan cepat membakar satu rumah yang dijadikan pabrik, para korban yang bekerja dalam satu ruangan terjebak dan tak sempat menyelamatkan diri.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, 30 orang dinyatakan tewas, terdiri dari 25 pekerja yang semuanya perempuan dan lima orang anak-anak.
Sementara empat pekerja lain selamat karena meninggalkan pabrik untuk makan siang. (Kompas.com/ Mei Leandha)