Fakta Miris Pabrik Mancis Binjai, Pekerja Hanya Digaji Rp 500 Ribu per Bulan, Pekerjakan Anak-anak
Tak hanya beroperasi tanpa izin, pabrik mancis di Binjai yang alami kebakaran hanya beri gaji rendah kepada para pekerja, bahkan nekat pekerjaan anak.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Dia buka cabang perakitan roda, batu dan kepala mancis, gasnya sudah dibuat di Diski. PT-nya nanti kena, dia di Jakarta, nanti dipanggil juga," ungkapnya.
"Jadi dia ini curi pegawai, pakai tenaga kerja lepas.
• Curhat Bagas Tak Jadi Nikah Tahu Sang Pacar Jadi Korban Kebakaran Pabrik Mancis, Rasakan Keanehan
Jadi enggak sesuai dengan yang terdaftar Ketenagakerjaan, enggak bayar retribusi negara, enggak bayar pajak," katanya.
"Kadang buka, kadang enggak," imbuh Siswanto.
Selain itu, Siswanto berujar kalau pintu pabrik juga selalu dikunci untuk menghindari anak-anak keluar masuk dari pintu depan dan samping.
Pihak kepolisian juga tak menutup kemungkinan ada tersangka lainnya dari musibah kebakaran pabrik korek api ini.
"Jadi dikunci untuk hindari anak-anak dari pintu depan dan samping agar tidak hilir mudik. Ini sudah berjalan enam tahun.
• Penyesalan Kakek Bocah Korban Kebakaran Pabrik Mancis, Cucunya Sempat Minta Tolong Betulkan Sepeda
Alasan pintu pabrik selalu dikunci
Pabrik korek gas atau mancis di Jalan T Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Binjau, Sumatera Utara ludes terbakar.
Kebakaran tersebut terjadi pada Jumat (21/06/2019) kemarin.
30 orang tewas dalam musibah kebakaran lantaran tak bisa keluar.
Para korban tak bisa keluar dari pabrik dikarenakan pintu dalam keadaan terkunci rapat.
• 5 Fakta Baru Kebakaran Pabrik Mancis di Binjai, Semua Pintu Digembok hingga Pemilik Jadi Tersangka!
Seorang mantan pekerja pabrik mancis yang tak disebutkan namanya ini membeberkan alasan mengapa pintu pabrik selalu dikunci.
Mengutip dari TribunMedan, pintu pabrik dikunci untuk mengantisipasi pencurian oleh pekerja.
Hanya pintu belakang pabrik yang dibuka sebagai akses untuk keluar masuk karyawan.