Berita Terpopuler
Hasrat Tak Dipenuhi, Pelaku Mutilasi di Malang Bunuh hingga Sumpal Alat Vital Korban Pakai Kaos
Menurut keterangan Kaplores Malang Kota, AKBP Asfuri, pembunuhan yang dilakukan Sugeng terhadap wanita tersebut lantaran hasrat seksual tak terpenuhi.
Penulis: ninda iswara
Editor: Desi Kris
Begitu juga dengan bagian belakang korban yang juga mengeluarkan cairan.
Korban pun sempat merasa kesakitan akibat ulah pelaku.
Agar tak keluar cairan dari alat vital korban, pelaku pun mencari cara.
• Kisah Percintaan Sugeng, Pelaku Mutilasi di Malang, Punya 3 Istri Sampai Asmara dengan Adik Sendiri
Pelaku bernama Sugeng ini kemudian menutup kemaluan korban dengan lakban agar cairan tak keluar.
Sedangkan bagian belakang ditutup dengan kaos.

Pelaku kemudian mentato kaki korban menggunakan jarum sol sepatu.
Selesai mentato, pelaku pergi meninggalkan korban.
"Setelah dilakban kemudian pelaku melakukan tindakan mentato telapak kaki korban yaitu dengan tulisan Sugeng dan ada juga tulisan wahyu yang didapat dari gereja comboran," katanya.
• Psikiater Sebut Sugeng Pelaku Mutilasi di Malang Tak Mengalami Gangguan Jiwa, Bisa Dijerat Pasal Ini
Keesokan harinya, Rabu (08/05/2019) pukul 01.30 WIB dini hari, pelaku kembali mengunjungi korban.
Korban yang masih tertidur ini dibunuh oleh pelaku dengan cara melukai leher menggunakan gunting.
Pelaku kemudian menyeret korban ke kamar mandi.
• Dikenal Miliki Kepribadian yang Aneh, Sugeng Pelaku Mutilasi Pasar Besar Malang Ramah Pada Anak-anak
"Darahnya sempat mengenai kaos pelaku. Setelah itu, pelaku melihat kondisi korban, tangan dengan kakinya masih bergerak-gerak. Kemudian diseret ke kamar mandi," jelasnya.
Di kamar mandi, pelaku memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian.
Asfuri mengatakan, terdapat ceceran darah di lokasi kejadian dan di kaos pelaku yang menjadi bukti bahwa korban dibunuh sebelum dimutilasi.
"Ada bukti ceceran darah di bawah tangga yang cukup banyak yang ini menandakan bahwa korban pada saat dilakukan pembunuhan masih kondisi hidup sehingga darahnya mengenai kaos pelaku," katanya.