Kasus Mutilasi
Polisi: Sugeng Terbukti Bukan Pembunuh tapi Pelaku Mutilasi Mayat di Malang, Kejiwaannya Diperiksa
Polisi: Sugeng Terbukti Bukan Pembunuh tapi Pelaku Mutilasi Mayat di Malang, Kejiwaannya Diperiksa
Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
“Nek namine mboten sumerep (Kalau namanya tidak tahu),” jawab Sugeng.
Sugeng juga mengaku tidak membunuh karena korban terlebih dahulu meninggal dunia.
Dia juga membantah melakukan hubungan intim meski dirinya sempat terbesit mengauli korban.
Sugeng mengurungkan niatnya karena keluar darah dan air pada area kemaluan korban.
“Awal e iso mati yo opo? Ditekek opo? Yo opo sampean iku? (Awalnya kok bisa meninggal itu kenapa? Dicekik? Atau kamu apakan?),” tanya wartawan kembali.
“Mboten kulo tekek (Enggak saya cekik),” terang Sugeng.
“Lha diapakno? Sampean tumpaki a? Tok keloni a? (Lha terus kamu apakan? Kamu gauli kah? Kamu ajak tidur?),” tanya jurnalis kepada Sugeng kembali.
“Dereng. Sek katene (Belum. Masih mau),” bantah Sugeng.
“Terus kok wonten getih e (lalu kok ada darahnya),” lanjut Sugeng.
“Nggeh diurut kaleh kulo (Saya pijat),” Sugeng mengaku jika dirinya memijat korban.
Menurut pelaku, korban sempat merasa kesakitan di bagian kemaluannya dan meminta dibunuh.
“Lha nyapo sampean tugeli? (Kenapa kamu mutilasi?),” tanya sang jurnalis.
“Marai larene iku sambat mawon, sampean pateni ngoten. (Soalnya sakit nya itu dia mengeluh terus. Kamu bunuh saja, begitu),” kata Sugeng.
“Terus sampean tugeli nggae opo? (Lalu kamu potongi pakai apa?),”
“Mboten gadah ladeng sak wonten e, ngagem gunting (Tidak punya pisau seadanya. Pakai gunting),” ungkap Sugeng.