Terungkap Kisah Sugeng Terduga Pelaku Mutilasi di Pasar Besar, Perangai Keluarganya Juga Tak Wajar
Sejumlah warga yang mengenal Sugeng mengaku bahwa terduga pelaku mutilasi ini miliki gangguan jiwa dan keluarga yang berperangai tidak wajar.
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Sugeng, terduga pelaku mutilasi di Pasar Besar, Malang akhirnya berhasil ditangkap jajaran Polres Malang Kota, Rabu (15/5/2019) di depan tempat persemayaman jenazah Panca Budhi.
Kepada penyidik Sugeng memberikan kesaksian bahwa dirinya berkenalan dengan korban pada Sabtu (11/5/2019) di depan Klenteng Eng An Kiong.
Korban mutilasi yang diduga dilakukan oleh Sugeng ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Potongan tubuh korban tersebar di beberapa titik lokasi di bekas Gedung Matahari Departement Store Pasar Baru, Malang.
• Pengakuan Sugeng Terduga Pelaku Mutilasi Di Pasar Besar Malang, Korban Meminta Diakhiri Hidupnya
• Temuan Aneh di Tempat Tidur Sugeng Pelaku Mutilasi Pasar Besar Malang, Warga Bagikan Cerita Seram

Bagian potongan kaki dan tangan korban berada di tangga masuk sisi timur, bagian tubuh ditemukan di kamar mandi, sedangkan potongan kepala ditemukan di tangga bagian tengah.
Di sekitar lokasi ditemukannya korban juga ditemukan 3 pesan yang tertulis di secarik kertas dan tembok gedung.
Pesan yang ditulis di secarik kertas dengan tinta merah berbunyi, "Pusat ruwetanmu di manapun berada yang buat sarang ruwet-ruwetanmu semua terbukti jadi ruwetnya mayat ratusan juta mayat terbelah sama keranda yang dipikul pendosa innalillahi wainalilahi rojiun ikannya ruwet-ruwet siyita + suyitno jadi seluruh se Malang Raya Kota Malang Jawa Timur".

Sedangkan pesan yang ditulis di tembok berisi, "Orang ruwet lihat kalau akan menjelang mau meninggal dunia atau mati bahasa inggri is det siksaan penyakit komplikasi mati mengenaskan" dan peringatan kepada orang jahat yang akan mendapatkan balasan dari perbuatannya.
Di kedua telapak kaki korban juga terdapat tulisan "Sugeng" dan "Bertemu dengan keluarga gereja Comboran bersama saudara".
Sugeng rupanya pernah tinggal di Jodipan Wetan Gang III RT 04 RW 06 Kota Malang.
Menurut keterangan Ketua RW 06 Kelurahan Jodipan, Muhammad Luthfi, Sugeng dulu tinggal di lingkungannya tersebut bersama dengan kedua orang tuanya.
"Sekitar 7-8 tahun lalu, rumahnya Sugeng dibeli ayah saya. Saya juga tidak tahu, kenapa rumah itu sampai dibeli. Setelah itu, keluarga Sugeng entah tinggal di mana," ungkap Luthfi kepada suryamalang.com.
Luthfi juga mengetahui perihal tulisan yang sering dibuat oleh Sugeng.

Tulisan-tulisan yang ditemukan di sekitar lokasi mutilasi di Pasar Baru menurut Luthfi mirip dengan tulisan yang biasa ditulis oleh Sugeng di sekitar rumah kosong yang kini ditinggalinya di Jalan Jodipan Wetan Gang III RT 02 RW 06.
"Saya sudah menduga kalau pelakunya itu Sugeng. Karena setiap hari kalau saya ke masjid pasti melewati rumah yang ditinggali sugeng. Jadi saya tahu persis," jelas Luthfi.