Perhatikan Hal Ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan oleh Penderita Diabetes Saat Sedang Berpuasa
Penderita diabetes tetap bisa menjalankan ibadah puasa asal memperhatikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan seperti berikut ini.
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Penderita diabetes sangat bergantung pada pengendalian kadar gula darah di dalam tubuh.
Bagaimana jika Anda yang memiliki riwayat diabetes tetap ingin menjalankan ibadah puasa tanpa takut terkena resiko berbahaya?
Puasa bisa menjadi tantangan tersendiri bagi penderita diabetes.
Namun bukan berarti penderita diabetes tidak bisa menjalankan ibadah puasa lho.
Dilansir dari economictimes.indiatimes.com, para penderita diabetes tetap bisa menjalankan ibadah puasa asalkan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
Ada hal-hal yang boleh dilakukan oleh penderita diabetes saat berpuasa (Do), ada pula hal-hal yang sama sekali tidak boleh dilakukan (Don't).
• 7 Rekomendasi Menu Buka Puasa untuk Penderita Diabetes, Tetap Bisa Kontrol Gula dalam Darah!
• Tak Hanya Diabetes, Ini 4 Penyakit yang Muncul Kalau Kamu Kebanyakan Makan Gula

DO
Konsultasi ke Dokter
Ini adalah langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memulai berpuasa.
Anda harus berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi tubuh sebelum berpuasa.
Dokter akan memeriksa dan mempertimbangkan apakah Anda bisa menjalankan puasa tersebut dengan aman atau tidak sesuai dengan kondisi kesehatanmu.
Tindakan pencegahan juga perlu dipertimbangkan oleh dokter untuk mencegah kadar gula darah Anda yang naik-turun saat berpuasa.
Periksa Kadar Gula Darah

Periksalah kadar gula darah Anda sebanyak 4-6 kali dalam sehari saat sedang berpuasa.
Perubahan pola makan saat berpuasa akan membuat Anda mengalami resiko fluktuasi kadar gula darah yang tinggi.
Sering memeriksa kadar gula darah Anda sepanjang hari dapat membantu mengelola fluktuasi tersebut.
Segera hubungi dokter jika terjadi perubahan apapun dalam kadar gula darah Anda.
Kenali Gejala Umum
Biasakan untuk mengenali gejala-gejala umum yang sering muncul akibat naik-turunnya kadar gula darah ini.
Pada kondisi hiperglikemia gejala yang biasa timbul adalah mulut kering, rasa haus meningkat, kelelahan, lapar, mual, pusing, sakit kepala dan penglihatan yang kabur.
.jpg)
Sedangkan pada penderita diabetes dengan kondisi hipoglikemia, gejala yang sering timbul adalah detak jantung meningkat, berkeringat, menggigil, gelisah, lapar hebat, mual, mati rasa dan mengantuk.
Hubungi dokter Anda jika merasakan gejala apapun.
Makan dengan Benar
Pastikan menu sahur dan berbuka puasa Anda mengandung nutrisi yang sehat.
Makan makanan yang terbuat dari gandum baik itu roti gandum maupun sereal gandum.

Asupan kacang-kacangan, sayur dan buah juga penting agar terhindar dari dehidrasi.
Tingkatkan asupan serat Anda dan pastikan mengonsumsi makanan yang kaya protein agar merasa kenyang lebih lama saat berpuasa.
DON'T
Saat Perut Kosong Jangan Langsung Minum Obat
Jangan minum obat penurun gula darah saat perut dalam keadaan kosong setelah berbuka puasa.

Jika sebelum makan Anda meminum obat tersebut, maka resiko hipoglikemia atau kadar gula darah yang rendah akan meningkat dan dapat mengakibatkan komplikasi serius.
Batalkan Puasa Jika Kadar Gula Darah Turun Atau Naik
Segera batalkan puasa Anda jika kadar gula darah mengalami penurunan hingga 70 mg/dL atau naik di atas 300 mg/dL.
Periksakan diri Anda ke dokter agar segera mendapatkan penanganan.
• Jadwal Imsak & Buka Puasa Terlengkap Besok Jumat 10 Mei 2019 Untuk Kota Surabaya, Malang, Mojokerto
• Selain Kurma, 5 Buah ini Bisa Jadi Alternatif Kita Menjaga Kesehatan Selama Berpuasa
Jangan Makan Berlebihan

Saat sedang sahur dan berbuka, jangan makan berlebihan.
Hindari makanan yang digoreng dan tinggi gula.
Hindari Minuman Manis
Jangan minum minuman bersoda, kafein maupun minuman lain yang memiliki kadar gula tinggi.
Pilihan terbaik untuk menghilangkan dahagamu adalah air mineral. (TribunStyle/Vega Dhini Lestari)
Like Fanpage Facebook TribunStyle.com :