Kasus Perundungan
Salah Satu Pelaku Bantah Telah Lakukan Penganiayaan Pada Bagian Intim Audrey, Ungkap Fakta Lainnya
Gelar konferensi pers, salah satu terduga pelaku bantah telah lakukan penganiayaan di bagian intim Audrey. Berikut pengakuannya!
Penulis: anggraini nurul fatimah
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Salah terduga pelaku pengeroyokan bantah telah lakukan penganiayaan dibagian intim Audrey.
Sebelumnya sempat diberitakan jika Audrey alami pembengkakan dibagian intimnya usai dianiaya beberapa siswi SMA.
Bahkan selaput dara Audrey dikabarkan sobek akibat kejadian ini.
Namun hal tersebut terang-terangan dibantah oleh salah satu dari terduga pelaku.
Seperti dikutip TribunStyle dari TribunPontianak, sedikitnya tujuh orang anak perempuan melakukan press conference dan mengucapkan permintaan maaf kepada korban atas kasus penganiayaan terhadap AU (14) di Polresta Pontianak Kota, Jalan Johan Idrus, Rabu (10/4/2019).
Dari ketujuh anak perempuan tersebut, tiga diantaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sedangkan sisanya masih berstatus saksi dalam kasus penganiayaan terhadap siswi SMP di Pontianak.
• Jokowi Minta Pihak Kepolisian Tindak Tegas dalam Tangani Kasus Penganianyaan Audrey
• VIDEO Ekslusif Pengakuan Pengeroyok Audrey: Saya Juga Korban Karena Sudah Dihina, Dibully, & Diteror
Dalam konferensi pers tersebut, mereka juga tak lupa untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya pada korban dan keluarganya.
Namun mereka merasa disudutkan dengan segala pemberitaan yang ada.
Akibat hal tersebut, mereka akhirnya beberkan fakta yang sesungguhnya.
Mneurutnya, tuduhan yang selama ini diarahkan pada mereka tidak sepenuhnya benar.
"Kami membantah tuduhan dari para netizen yang mengatakan kami menganiaya korban pada bagian intim, membenturkan kepada korban ke aspal dan menyiramkan air, itu semua tidak benar" ujar salah satu dari mereka saat itu.
• 5 FAKTA TERBARU Kasus Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak, Awalnya Audrey Takut Melapor
Mereka mengaku permasalahan awal adalah dimana korban sering menyindir salah satu dari mereka di media sosial, dan mereka saat itu tidak menjemput atau menculik korbannya apalagi memakai tipu muslihat.
"Korban sendiri yang minta dijemput, lagipula saat itu bukan dua belas orang yang menganiaya sekaligus, tapi kami satu lawan satu, dan perlu diketahui tidak semua yang ada disitu memukul, beberapa dari mereka hanya melihat saja," ujar salah satu dari mereka.
Mereka mengaku bahwa mereka bukanlah geng atau komplotan seperti yang dituduhkan oleh orang-orang.