Kasus Perundungan
Identitas 3 Tersangka Siswi SMA Pelaku Pengeroyokan Audrey, Terancam Hukuman 3 Tahun Penjara
Identitas 3 tersangka pelaku pengeroyokan Audrey, bocah SMP yang dikeroyok 12 siswi SMA Pontianak.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Melia Istighfaroh
Bahkan, Audrey selaku korban sendiri tidak pernah menyatakan adanya pencolokan di bagian vitalnya.

"Dari pengakuan korban, tidak ada menerangkan pemukulan di bagian kelamin. Dari lima saksi yang juga diperiksa juga tidak ada perlakuan penganiayaan terhadap kelamin korban," tukasnya.
Lebih lanjut, hasil visum pun menjadi bukti tidak adanya kekerasan di bagian organ intim Audrey.
"Tidak ada perlakuan alat kelaminnya ditusuk seperti itu, dan itu bukan berasal dari keterangan korban," tegasnya.
Ketiga tersangka membenarkan adanya penjambakan rambut, juga mendorong korban sampai jatuh.
Seorang tersangka juga memiting, memukul, serta melempar sandal.

"Itu ada dilakukan, tapi hasil visumnya seperti yang tadi, sehingga kasus ini kita proses sesuai fakta yang ada," jelas Anwar.
Sebelumnya, Para terduga pelaku pengeroyokan Audrey mengadakan konferensi pers di Mapolresta Pontianak, Rabu (10/4/2019) petang.
Melalui konferensi tersebut, seorang pelaku menampik kabar adanya pencolokan organ intim Audrey sampai dicemaskan keperawanannya melayang.
Dia lantas meminta maaf, bahkan mengaku jika dirinya juga sebagai korban dalam kasus ini.
"Saya salah satu dari terduga pelaku 2 orang ini. Saya meminta maaf kepada korban dan keluarga korban. Dan kalian semua harus tahu di sini saya juga korban karena saya sekarang sudah dibully, dihina, dicaci, dimaki dan diteror padahal kejadian tidak seperti itu," ujar satu diantara terduga pelaku, dikutip TribunStyle.com dari TribunPontianak, Rabu (10/4/2019).

Terduga pelaku tersebut berkilah jika kejadian sebenarnya tak seperti kabar yang beredar.
• Tak Ditemukan Kekerasan Seksual di Hasil Visum Audrey, Teman Anji Manji Beberkan Fakta Soal Ini
"Tidak ada penyekapan, tidak ada seretan, tidak ada menyiram secara bergiliran, tidak ada membenturkan korban ke aspal, apalagi untuk merusak keperawanannya," tambahnya.
Terduga menceritakan sangat terpukul dengan pemberitaan yang ada.
Salah satu terduga lainnya menjelaskan ada suatu bentuk peleraian yang dilakukan.