Tak Hanya Satu, Ternyata Insomnia Terbagi Menjadi 5 Jenis, Apa Aja ya?
Sering dikira sama saja, ternyata insomnia dibagi ke dalam 5 tipe berdasarkan emosi hingga respo terhadap tekanan.
Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Tipe 1: Orang dengan insomnia tipe 1 cenderung memiliki tingkat kesulitan yang tinggi (artinya tingkat emosi negatif yang tinggi seperti kecemasan dan kekhawatiran) dan tingkat kebahagiaan yang rendah.
Tipe 2: Orang dengan insomnia tipe 2 memiliki tingkat kesusahan yang sedang, tetapi tingkat kebahagiaan dan pengalaman mereka dari emosi yang menyenangkan cenderung relatif normal.
Tipe 3: Orang dengan insomnia tipe 3 juga memiliki tingkat kesulitan sedang, tetapi memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah dan pengalaman kesenangan yang berkurang.
Tipe 4: Orang dengan insomnia tipe 4 biasanya memiliki tingkat kesulitan yang rendah, tetapi mereka cenderung mengalami insomnia jangka panjang sebagai respons terhadap peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.
Tipe 5: Orang dengan insomnia tipe 5 juga memiliki tingkat kesulitan yang rendah, dan gangguan tidur mereka tidak terpengaruh oleh peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.
Hanya saja, para peneliti menegaskan bahwa kelima tipe insomnia ini bisa berubah.
Oleh karenanya, mereka akan melakukan penelitian lagi setiap lima tahun untuk melihat tipe mana yang bertahan atau tipe mana yang berubah.
• 9 Faktor Utama yang Buatmu Tidak Bisa Tidur di Malam Hari & Ini Cara Ampuh Menyingkirkan Insomnia
Bagaimana perawatannya?
Karena ada lima tipe insomnia, maka para peneliti menemukan fakta lain bahwa cara mereka menerima perawatan juga berbeda.
Hal ini dikarenakan tingkat pengobatan dan risiko setiap orang berbeda.
Sebagai contoh, perawatan untuk orang-orang dengan tipe 2 dan 4 agar bisa tidur adalah dengan memberi benzodiazepine (sejenis obat penenang).
Sementara orang dengan tipe 3, obat ini tidak begitu responsif.

Atau untuk tipe 2 yang bisa merespons obat dnegan baik namun obat ini tidak cocok dengan perilaku kognitifnya.
Sedangkan orang dengan tipe 4 tidak boleh menerima obat ini. Dan terakhir, untuk orang dengan tipe 1, ia mungkin tidak bisa diobati dengan obat ini.
Dengan hasil studi ini, maka para peneliti meminta agar dokter bisa memetakan masuk tipe insomnia apa pasiennya.