Breaking News:

BMKG Dikritik Ifan Seventeen, Ini Catatan Kegagalan BMKG Deteksi Dini Tsunami Versi Dosen UGM

Gagal deteksi tsunami Selat Sunda, Dosen UGM ungkap catatan kegagalan BMKG lainnya.

Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
bmkg.co.id
BMKG 

TRIBUNSTYLE.COM - Tingginya angka korban meninggal dan luka-luka akibat tsunami Selat Sunda berujung pada desakan kepada Presiden Joko Widodo untuk merombak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dinilai gagal memberi peringatan dini bencana ke masyarakat.

BMKG dinilai bukan pertama kalinya gagal memberi peringatan dini, seperti yang tertuang dalam surat terbuka yang beredar luas dan ditulis dosen pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Bagas Pujilaksono Widyakanigara.

"Ini kegagalan BMKG untuk kedua kalinya pasca tsunami Palu," ujar Bagas dalam suratnya yang dikonfirmasi BBC News Indonesia.

6 Upaya Selamatkan Diri Dari Bencana Tsunami, Segera Jauhi Pantai Usai Terjadi Gempa Lebih Dari 6SR

Bagas menyebut BMKG telah gagal memberi peringatan dini ke masyarakat sehingga korban berjatuhan saat tsunami menerjang Sabtu (22/12) lalu.

Hal itu menurutnya tidak akan terjadi jika BMKG bekerja sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi).

Untuk kasus tsunami Selat Sunda, yang menyebabkan setidaknya 430 orang meninggal, Bagas menyayangkan bahwa BMKG berlindung di balik alasan ketiadaan alat deteksi dini untuk peristiwa tsunami dan gempa karena aktivitas vulkanik gunung api.

Konferensi pers jajaran direksi BMKG di kantor BMKG, Jakarta, Senin (17/12/2018).
Konferensi pers jajaran direksi BMKG di kantor BMKG, Jakarta, Senin (17/12/2018). (Tribunnews.com/Glery Lazuardi)

Ia mengatakan BMKG baru sibuk bicara erupsi Gunung Anak Krakatau, longsoran, dan tsunami baru-baru ini, padahal hal itu seharusnya sudah dibahas sejak lama.

Sistem deteksi dini yang tidak mumpuni juga terlihat pada gempa Palu dan daerah sekitarnya di Sulawesi Tengah pada 28 September lalu. Bencana ini menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Belum bisa terdeteksi BMKG

"Rombak pimpinan BMKG dari pucuk hingga ekor, agar kedepan kinerja BMKG lebih bermutu, utamanya dalam memberikan pelayanan peringatan dini ke masyarakat.

"Di awal pemilu tahun 2014, bapak presiden pernah berjanji untuk memasang orang-orang jagoan di bidangnya atau istilah populisnya kaum profesional. Sudah saatnya kinerja pejabat publik tersebut dievaluasi," ujarnya.

Menanggapi surat terbuka itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan surat terbuka tersebut dituliskan oleh orang yang tidak mengerti tentang bencana yang terjadi.

Rahmat berdalih, tsunami Selat Sunda tidak terdeteksi karena bencana itu disebabkan oleh aktivitas vulkanik, bukan gempa bumi, fenomena yang memang belum bisa dideteksi oleh BMKG.

Untuk kasus Palu, deteksi dini sudah dikeluarkan, kata Rahmat. Namun, korban tetap saja berjatuhan karena skala bencana yang luar biasa besar, ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
BMKGUniversitas Gadjah Madaerupsi gunung Anak KrakatauTribunStyle.com
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved