Gempa Sulawesi Tengah
Pramugari Garuda Indonesia Ceritakan Ngerinya Gempa dan Tsunami Terjang Palu, 'Cuma Bisa Istighfar'
Melalui akun Instagramnya, Tria pun mengisahkan bagaimana ngerinya gempa berkekuatan 7.4 SR tersebut meluluhlantakkan hotel tempatnya menginap.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Tria Aditia Utari, seorang pramugari maskapai Garuda Indonesia tak henti mengucapkan sukur lantaran menjadi salah satu orang yang beruntung bisa selamat dari bencana gempa dan tsunami yang menerjang Palu, Sulawesi Tengah.
Melalui akun Instagramnya, Tria pun mengisahkan bagaimana ngerinya gempa berkekuatan 7.4 SR tersebut meluluhlantakkan hotel tempatnya menginap, Jumat (28/9/2018) lalu.
Berdasarkan kisah yang diunggahnya melalui Instagram Story, Tria mengatakan tak menduga, sore di Palu kala itu sangat cerah.
Dilansir TribunStyle.com dari Tribun Bali, Selasa (2/10/2018), saat itu, sekitar pukul 17.00 WITA, Tria dan teman-temannya baru saja mendarat bersama enam kru lainnya di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Jumat sore.
• Detik-detik Evakuasi Korban Gempa Palu, 4 Hari Bertahan di Reruntuhan, Tenang, Bapak Rileks Saja
Mereka kemudian masuk ke hotel dan bersih-bersih.
Sekitar satu jam setelahnya, tepatnya pukul 18.00 WITA, Tria yang baru saja selesai mendi merasakan kamar dan seisi ruangannya mulai bergoyang-goyang.
Seluruh perabotan di kamar terbanting.
"Seketika kamar kami dan seluruh isi ruangan seperti nggak ada gravitasinya dan terbanting, semua barang ke mana-mana," kenangan Tria.
Ia pun bersama seorang temannya bernama Kartika hanya bisa saling berpelukan.

• CPNS 2018 - Sempat Tak Bisa Dibuka, BKN Informasikan Link Helpdesk Sudah Bisa Diakses Kembali
Keduanya berhasil keluar dan mengamankan diri ke rooftop.
Namun, Tria harus rela berpisah dengan teman sekamarnya.
Tria dan seorang temannya sempat meminta bantuan kepada dua orang pria paruh baya.
Dua orang pria paruh baya tersebut meminta Tria untuk tetap tinggal di rooftop karena gelombang tsunami mulai datang.
"Udah setengah lari, tiba-tiba ada bapak-bapak teriak ke aku, 'Mbak!!! Balik ke sini!! Bahaya ada tsunami datang'," tulis Tria.

Ketika tsunami datang, Tria mengaku mendengar gemuruh suara gelombang yang sangat kencang.