Setahun Sekali Datangi Obyek Wisata, Ayah Ini Amati Keramaian, Setelah 20 Tahun Fakta Pilu Terungkap
Lida membawa bayi mereka ke pasar sayur di Hangzhou, dimana dia mencium bayi yang sedang tidur dengan lembut.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Dilahirkan dalam cerita rakyat yang romantis, Broken Bridge di Hangzhou, China merupakan objek wisata utama yang menarik puluhan juta pengunjung setiap tahunnya ke tepi Danau Barat.
Sejak 2004, seorang pria bernama Xu Lida memberanikan diri di tengah kerumunan orang untuk kembali ke jembatan setiap tahun pada hari yang sama.
Tapi dia bukan turis biasa yang hanya sekedar melihat pemandangan.
• AM Fatwa - 5 Fakta Hidup Tokoh Penentang Orde Baru, Sempat Tinggalkan Pesan Terakhir Pada Sahabat
Sesampainya di pagi hari dan menginap sampai sore hari, Lida mengamati wajah-wajah di keramaian.
Ia berharap bisa melihat wajah yang familiar, yaitu salah satu putrinya yang sudah berpisah begitu lama.
Mereka terpisah karena ada peraturan ketat di negaranya.
Selama puluhan tahun, China memberlakukan kebijakan satu anak.
Tidak main-main, bagi keluarga yang memiliki lebih dari satu anak, hukumannya denda uang yang mencekik, aborsi paksa atau disteril.
Sejak China memulai adopsi internasional di awal tahun 1990an, orang tua angkat hanya memiliki sedikit informasi tentang keluarga asal anak mereka.
Orangtua di China sering tidak meninggalkan informasi identitas dan menghilang tanpa jejak setelah melepaskan anak mereka.
Kurangnya pengetahuan tentang asal-usul anak mereka membuat banyak anak adopsi ingin mencari tahu keluarga asli mereka, terutama saat mereka bertambah tua dan bergulat dengan identitas mereka.
Tapi pencarian orang tua kelahiran di China sangat sulit dilakukan dan dengan begitu sedikit yang ditemukan sampai saat ini.
Keluarga Xu dan Pohler mengalami kompleksitas emosional ini karena mereka telah tinggal bersamanya selama 20 tahun terakhir.
Lida dan istrinya, Fenxiang mengatakan kepada BBC bahwa setelah menikah pada tahun 1992 dan sudah mempunyai putri pertama.