6 Tanda Kemunduran Jakarta di Era Anies-Sandi, No. 5 Paling Nyata!
Ahli Tata Kota melihat 6 tanda-tanda kemunduran Jakarta di era Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
3. Akses Informasi Dipersempit
Anies-Sandi mempersempit akses informasi publik dengan membatasi gerak media.
Hal ini sangat dirasakan media di Balaikota DKI Jakarta.
Salah satu caranya dengan menghilangkan satu ruangan wartawan di dekat ruang wakil gubernur.
Sebelumnya dari ruangan itu wartawan bisa memantau semua rapat maupun tamu-tamu wakil gubernur atau orang-orang yang rapat dengan gubernur.
Tapi kini Sandi memilih menutup ruangan itu dan mengubahnya menjadi ruang kerja timnya.
4. Tak Lagi Mengunggah Video Rapat ke Youtube, Keterbukaan Diperketat
Inilah kebijakan terbaru Anies-Sandi yang dikritik pengamat sebagai langkah mundur Jakarta.
Di era sebelumnya, Ahok selalu mengunggah video rapat pimpinan.
Itu sebagai wujud keterbukaan agar masyarakat tahu apa yang sedang direncanakan dan akan dikerjakan Pemprov DKI.
Tapi sepertinya Sandi lebih takut di-bully di medsos ketika video Rapim jadi meme netizen.
5. Tunduk pada Tekanan Preman
Kesalahan terbesar Anies-Sandi dan paling memalukan adalah tunduk pada tekanan preman.
Keduanya dinilai tunduk pada tekanan dan mengikuti kemauan preman seperti yang terlihat pada kasus kesemerawutan Tanah Abang.
Bahkan kebijakan mereka seperti mengamodasi para penguasa di kawasan ekonomi paling strategis di Jakarta tersebut.