Gubernur Baru Jakarta
Fakta-fakta Pembengkakan Biaya Era Gubernur Anies Sandi yang Disorot Publik
Inilah fakta-fakta pembengkakan biaya era Gubernur baru Jakarta Anies Basweedan yang disorot publik.
Editor: Agung Budi Santoso
Saya dan Kolega saya datang jam 11.00 karena katanya Gubernur mau datang jam 12.00: ternyata Wagub datang jam 14.00-an.
Persis gaya orba lah. Jadi sambil nunggu saya keliling memperkenalkan diri saya ke para RW, Lurah dan pejabat-2 lokal yang beberapa diantaranya saya kenal, bertanya soal OK OC. Tak ada yang bisa menjelaskan.
Setelah wagub datang, diikuti beberapa seremoni, si wagub pidato dengan kertas pidatonya di tangan. Tidak banyak yang ia bicarakan karna dia hanya menyapa orang-orang dan kelompok-2 organisasi masyarakat yang hadir. Ia berusaha melucu dan berteriak :"mana tamboraaaaaa!!!!????". Satu-satunya program yang ia sebut dengan singkat adalah bahwa KJP PLUS dan OK OC pasti dilaksanakan dan akan menghasilkan 40 ribu tenaga kerja baru per bulan. (Persis Kampanye). Anehnya dalam sepanjang pidato dia beberapa kali meneriakkan: TAKBIR!! yang direspons sekelompok orang. Ayat-ayat agama juga lebih panjang dari pidato-pidato pejabat yang pernah saya hadiri. beberapa kali ia mengajak hadirin mengaminkan yang ia katakan. Sekali dia membuat Kwiz dan setelah seseorang menjawab benar, ia becanda: "ambil sepedanya sana!".
Tiba pada giliran TANYA-JAWAB; 3 orang Ketua RW wilayah-wilayah terpadat berdiri bertanya hal yang teknis mengenai permasalahan mereka di wilayah mereka. Wagub kemudian berdiri, hadirin pikir dia akan jawab seperti Gubernur sebelumnya. Ternyata dia memerintahkan 3 orang pejabat untuk menjawab 3 pertanyaan itu. Geeeeer. Semua orang tertawa dan berbisik-bisik. Sebelah saya mengatakan: "sudah saya duga kak, dia enggak akan pernah berani menjawab seperti gubernur lama"
Ceremony 5 jam dengan label "KUNJUNGAN KERJA" terbuang begitu saja.
4 - Rp 620 Juta Untuk Renovasi Kolam Ikan
Anggaran rehabilitasi kolam air mancurDPRD DKI Jakarta masuk lagi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2018. Kompas.com memeriksa pos anggaran tersebut melalui situs apbd.jakarta.go.id pada Senin (20/11/2017).
Besar anggaran untuk rehabilitasi kolam itu Rp 620.715.162. Pada rincian anggaran tersebut, ditulis ada belanja bahan atau bibit tanaman Rp 11.388.740. Sementara sisanya digunakan untuk pemasangan batu andesit, pembongkaran keramik, dan yang lainnya.
Anggaran rehabilitasi kolam air mancur pernah dimasukkan tahun lalu. Namun, anggaran tersebut dimatikan karena tidak disetujui Kementerian Dalam Negeri. Anggaran tersebut dicoret karena dinilai tidak sesuai Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2017.
Pada tahun lalu, anggaran untuk rehabilitasi kolam ini justru lebih kecil, yaitu Rp 579.024.617. Tahun lalu, Sekretaris Dewan Muhammad Yuliadi mengatakan, anggaran tersebut memang akan dianggarkan kembali untuk tahun 2018.
"Dalam perencanaan (anggaran) tahun 2018 akan dimasukkan, kayak kolam. Jadi (anggaran rehabilitasi kolam) hanya diundurkan karena kalau masuk tahun 2017 dianggap kegiatan baru dan tidak sesuai RKPD," ujar Yuliadi saat itu.
Sementara itu, tahun ini total pagu untuk anggaran Sekretariat Dewan Rp 346 miliar, detailnya Rp 346.516.419.087. (Kompas.com)