Hari Sumpah Pemuda
Sejarah Sumpah Pemuda – Era Saat Pemuda dari Berbagai Ras, Suku, dan Agama Bersatu untuk Indonesia
Tidak peduli apapun suku, ras, dan agama yang dimiliki, tujuan mereka hanyalah mengusir para pemecah belah bangsa, yakni para penjajah.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Desi Kris
Mereka bahu-membahu guna mencapai cita-cita bersama, yakni merdeka.
Bisa dilihat, latar belakang dari pemuda-pemudi ini pun beragam.
Mulai dari barat hingga timur Indonesia.
Suku, ras dan bahkan agama mereka pun juga beragam.
Walau begitu, keberagaman itu tidak menyulitkan langkah mereka untuk bersatu.
Tidak ada tindakan saling caci-maki karena isu SARA.
Malah, mereka menganggapnya sebagai keuntungan yang patut untuk dijaga dan dilestarikan.
Buktinya, sekarang kamu bisa menikmati bukti nyata dari sumpah yang mereka jalankan.
Sayangnya, bangsa Indonesia zaman sekarang, khususnya para pemudanya, mudah sekali tersulut amarah dan tanpa pikir panjang untuk membuat keonaran.
Isu suku, agama, ras, dan adat-istiadat mudah sekali dijadikan sebagai bahan perpecahan.
Bukannya mengikrarkan sumpah persatuan, pemuda zaman sekarang malah saling melontarkan sumpah serapah yang menghujat satu sama lain.
Kecanggihan teknologi dan kemudahan fasilitas juga belum bisa dimaksimalkan untuk membangun bangsa.
Di media sosial saja, pemuda zaman sekarang lebih banyak curhat yang tidak penting, pamer berlebihan, membagikan informasi yang tidak positif, berkomentar negatif, dan bahkan menjelek-jelekkan orang lain.
Seharusnya pemuda zaman sekarang bisa menggunakan kecanggihan fasilitas ini dengan baik demi kemajuan bangsa dan negara.
Rasa bangga saat menggunakan bahasa asing dan ikut-ikutan budaya mereka juga semakin meningkat.
Belajar bahasa dan budaya asing memang baik.
Namun, kebanggaan akan budaya dan bahasa milik bangsa lain daripada milik sendirilah yang jadi permasalahannya.
Seolah-olah pemuda saat ini tidak menghargai bahasa persatuan yang sudah diperjuangkan sejak dulu.
Sudah seharusnya para pemuda zaman sekarang menengok ke belakang.
Para pemuda zaman sekarang perlu belajar dari sikap tokoh-tokoh yang memperjuangkan persatuan walaupun kecanggihan teknologi masih terbatas.
Isu SARA tak seharusnya dipandang sebagai masalah.
Bukankah sejak dulu kita sudah beragam?
Bukankah keberagaman itu indah jika dilestarikan?
Coba renungkanlah baik-baik.
Selamat hari Sumpah Pemuda! (TribunStyle.com/ Irsan Yamananda)