Sering Pakai Strip Pori Untuk Hilangkan Komedo? Mending Stop deh Mulai Sekarang, Bahaya!
Semakin banyak kotoran yang menempel di plester semakin bahagia dan bersih kita rasakan. Sayangnya trik ini ternyata berdampak buruk untuk kita.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Diah Ana Pratiwi
Filamen sebaceous sepenuhnya diperlukan untuk fungsi kulit dan tidak boleh dilepas, terutama dengan cara agresif menariknya keluar.
Sedangkan komedo adalah penggalang yang mengeras dan menyumbat pori-pori.
Tidak seperti filamen sebaceous, ini bukan minyak yang mengalir bebas, tapi bagian yang keras dan padat.
Sebuah komedo mencegah oksigen memasuki pori-pori, memungkinkan bakteri tumbuh, terjadi peradangan, dan bercak.
Komedo harus dilepas sedangkan filamen sebaceous seharusnya tidak.
Andy menyarankan kepada kliennya bahwa cara terbaik untuk menentukan perbedaannya adalah dengan menggunakan kaca pembesar karena mata kita tidak dapat membedakan mana filamen sebaceous dan komedo.
Saat pembersihan kulit, kamu bisa merasakan dengan jelas adanya komedo tapi tidak untuk filamen sebaceous.
Plester pori tidak cukup kuat untuk menghilangkan komedo, namun mampu mengeluarkan filamen sebaceous, mereka akhirnya membuang minyak alami kita dan menyingkirkan perlindungan pori-pori dari bakteri.
Akibatnya, pori-pori dibiarkan terbuka (dan nampaknya jelas) sampai hal-hal buruk masuk dan menyebabkan penyumbatan.
Jadi tidak hanya strip pori-pori yang tidak memperbaiki masalah yang kita kira, mereka justru bisa memperburuk keadaan.
Tak hanya itu, pelepasan pori-pori juga bisa menyebabkan trauma pada lapisan luar kulit kita.
(TribunStyle.com/Triroessita Intan Pertiwi)