Sering Pakai Strip Pori Untuk Hilangkan Komedo? Mending Stop deh Mulai Sekarang, Bahaya!
Semakin banyak kotoran yang menempel di plester semakin bahagia dan bersih kita rasakan. Sayangnya trik ini ternyata berdampak buruk untuk kita.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Diah Ana Pratiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Komedo di hidung kerap kali membuat kita tidak percaya diri.
Strip atau pelster pori-pori sering kita pilih untuk menghilangkan keluhan ini.
Kita cuma perlu menempelkannya, menunggunya beberapa menit, dan melepasnya kembali.
Semakin banyak kotoran yang menempel di plester semakin bahagia dan bersih kita rasakan.
• 6 Cara Alami Hilangkan Komedo Dengan Bahan Alami, Dijamin Wajah Bakal Halus dan Jauh dari Noda Putih
Cara sederhana ini tentu menjadi yang paling singkat dan mudah dilakukan.
Sayangnya trik ini ternyata berdampak buruk untuk kita.
Plester pori ini sayangnya bukan mengambil komedo, tetapi minyak di hidung dan lapisan pori-pori alami.
Lama kelamaan kulit akan rusak seiring dengan berjalannya waktu.
Selain itu ternyata komedo sebagian besar akan tetap di tempatnya.
Komedo akan berlama-lama dan bersembunyi, sementara kita mengagumi hasil yang dipercaya sebagai komedo.
'Mayoritas dari apa yang ditarik dari kulit dengan menggunakan strip pori adalah filamen sebaceous,' kata facialis dan esthetician Andy Millward kepada metro.co.uk.
Andy menjelaskan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara komedo, dan hal-hal yang kita anggap komedo yang perlu dihapus, namun sebenarnya itu adalah filamen sebaceous.
Filamen sebaceous adalah lapisan pori-pori, yang dirancang untuk membantu kulit menjaga keseimbangan minyak yang sehat.
Ini bisa membuat pori-pori terlihat besar, dan terkadang bisa terlihat hitam karena minyak mulai teroksidasi di dekat pembukaan pori-pori.
Filamen sebaceous sepenuhnya diperlukan untuk fungsi kulit dan tidak boleh dilepas, terutama dengan cara agresif menariknya keluar.
Sedangkan komedo adalah penggalang yang mengeras dan menyumbat pori-pori.
Tidak seperti filamen sebaceous, ini bukan minyak yang mengalir bebas, tapi bagian yang keras dan padat.
Sebuah komedo mencegah oksigen memasuki pori-pori, memungkinkan bakteri tumbuh, terjadi peradangan, dan bercak.
Komedo harus dilepas sedangkan filamen sebaceous seharusnya tidak.
Andy menyarankan kepada kliennya bahwa cara terbaik untuk menentukan perbedaannya adalah dengan menggunakan kaca pembesar karena mata kita tidak dapat membedakan mana filamen sebaceous dan komedo.
Saat pembersihan kulit, kamu bisa merasakan dengan jelas adanya komedo tapi tidak untuk filamen sebaceous.
Plester pori tidak cukup kuat untuk menghilangkan komedo, namun mampu mengeluarkan filamen sebaceous, mereka akhirnya membuang minyak alami kita dan menyingkirkan perlindungan pori-pori dari bakteri.
Akibatnya, pori-pori dibiarkan terbuka (dan nampaknya jelas) sampai hal-hal buruk masuk dan menyebabkan penyumbatan.
Jadi tidak hanya strip pori-pori yang tidak memperbaiki masalah yang kita kira, mereka justru bisa memperburuk keadaan.
Tak hanya itu, pelepasan pori-pori juga bisa menyebabkan trauma pada lapisan luar kulit kita.
(TribunStyle.com/Triroessita Intan Pertiwi)