Breaking News:

7 Fakta Cuka Apel - Dari Sumber Probiotik Hingga Bukan jadi Penekan Nafsu Makan yang Baik

Masih banyak klaim-klaim yang beredar, membuat cuka sari apel menjadi sangat terkenal dan sangat laku di pasaran. Benarkah klaim-klaim tersebut?

Editor: Indan Kurnia Efendi
Shutterstock Via Kompas.com
Ilustrasi 

Tubuh melakukan proses detoksifikasi sendiri melalui hati, ginjal dan usus.

Mereka bekerja sama untuk menghilangkan racun dan limbah dari tubuh Anda dalam bentuk urin dan feses, sambil membantu tubuh menyerap nutrisi dari apa pun yang Anda makan.

4. Cuka apel juga bukan penekan nafsu makan yang baik.

Beberapa orang minum cuka sari apel dan berharap dapat menangkal rasa lapar dan bisa menurunkan berat badan.

Secara teoritis itu bisa saja terjadi, tapi itu mungkin hanya efek samping dari gastritis atau peradangan pada lapisan lambung.

"Jika perut Anda kosong dan Anda mengonsumsi asam, pencernaan akan teriritasi. Walhasil, Anda merasa kenyang dan tidak ingin makan," kata Langer.

5. Pada beberapa orang, cuka apel mungkin bisa menurunkan gula darah dengan cara memperlambat penyerapan karbohidrat.

Satu studi tahun 2013 yang dimuat dalam di Journal of Functional Foods mengemukakan, orang yang minum cuka sari apel setiap hari selama 12 minggu, memiliki kadar gula darah yang rendah.

Masalahnya adalah, studi ini hanya dilakukan pada 14 orang dan mereka semua sudah cenderung untuk diabetes tipe 2.

"Biasanya, studi dilakukan pada populasi tertentu secara spesifik untuk dapat menarik kesimpulan yang berarti. Dengan kata lain, perlu penelitian skala besar supaya hasilnya bisa diterapkan kepada masyarakat umum," kata Kahan.

Bukan berarti cuka sari apel tidak dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, tapi penelitian itu mungkin berlaku untuk sebagian orang dan belum tentu berlaku bagi orang lainnya.

6. Jika Anda minum terlalu banyak, bisa berbahaya.

Meskipun klaim kesehatan mengenai cuka sari apel, banyak yang meragukan, tidak otomatis berarti Anda tidak bisa meminumnya.

"Kurangnya bukti ilmiah, tidak berarti bahwa itu berbahaya atau tidak akan membuat Anda merasa lebih sehat," kata Langer.

Semuanya tergantung bagaimana cara Anda mengonsumsinya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Scott KahanNational Center for Weight and WellnessAbby Langer
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved