Breaking News:

Puisi Wiji Tukul - Kumpulan Sajak Perlawanan Dari Sang Legenda, Derita Sudah Naik Seleher!

Selamat ulang tahun Widji Thukul! Biasanya ia menulis dan membacakan puisinya sebagai bentuk protes terhadap rezim Soeharto. Mari kenang karyanya!

Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Lilis Maryati
Instagram
Wiji Thukul 

UCAPKAN KATA-KATAMU

jika kau tak sanggup lagi bertanya
kau akan ditenggelamkan keputusan-keputusan

jika kau tahan kata-katamu
mulutmu tak bisa mengucapkan apa maumu
terampas

kau akan diperlakukan seperti batu
dibuang dipungut
atau dicabut seperti rumput

atau menganga
diisi apa saja menerima
tak bisa ambil bagian

jika kau tak berani lagi bertanya
kita akan jadi korban keputusan-keputusan
jangan kau penjarakan ucapanmu

jika kau menghamba kepada ketakutan
kita memperpanjang barisan perbudakan

(kemasan-kentingan-sorogenen)

AKU MASIH UTUH DAN KATA-KATA BELUM BINASA

ku bukan artis pembuat berita
Tapi aku memang selalu kabar buruk buat penguasa

Puisiku bukan puisi
Tapi kata-kata gelap
Yang berkeringat dan berdesakan mencari jalan
Ia tak mati-mati, meski bola mataku diganti
Ia tak mati-mati, meski bercerai dengan rumah
Ditusuk-tusuk sepi, ia tak mati-mati
telah kubayar yang dia minta
umur-tenaga-luka

Kata-kata itu selalu menagih
Padaku ia selalu berkata, kau masih hidup

Aku memang masih utuh
dan kata-kata belum binasa

(Wiji Thukul.18 juni 1997)

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 4/4
Tags:
Wiji ThukulSoehartoSolo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved